Investing

Indikator

Brent

bahan bakar minyak

Menutup perdagangan Jumat (30/9), <a href="https://dataindonesia.id/tags/minyak" rel="noopener noreferrer" target="_self">harga minyak</a> berakhir di zona hijau. Hal tersebut terjadi di tengah <span id="isPasted" style='color: rgb(0, 0, 0); font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;'>pasar yang menantikan hasil pertemuan OPEC+ pada pekan depan.Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) <span id="isPasted" style='color: rgb(0, 0, 0); font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;'>untuk pengiriman November 2022&nbsp; di New York Mercantile Exchange hingga pukul 15.25 WIB ditutup menguat 1,19% ke level US$82,20 per barel dari perdagangan sebelumnya.&nbsp;Adapun harga minyak mentah Brent di ICE Futures Europe juga ditutup naik 1,26% ke level US$88,28 per barel <span id="isPasted" style='color: rgb(0, 0, 0); font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;'>untuk pengiriman Desember 2022&nbsp;dibandingkan dengan perdagangan kemarin.Penguatan ini membuat harga minyak memasuki tren penguatan sepanjang pekan ini. Jika dibandingkan dengan penutupan Jumat <span id="isPasted" style='color: rgb(0, 0, 0); font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;'>(23/9) lalu di level US$78,74 per barel, maka harga WTI menguat 4,39%. Adapun harga minyak mentah Brent naik 2,47% dari posisi akhir pekan lalu senilai US$86,15 per barel.&nbsp;<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11330340/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>&nbsp;Harga minyak sempat tertekan pada pekan ini seiring kekhawatiran terkait prospek permintaan bahan bakar yang lebih rendah serta terjadinya resesi global yang dipicu oleh kenaikan suku bunga di seluruh dunia.Pergerakan harga minyak juga sempat terbebani oleh lonjakan nilai dolar AS yang membatasi kemampuan konsumen pemegang mata uang lain untuk membeli minyak mentah. Namun, harga minyak berbalik menguat dipicu potensi aliansi produsen OPEC+ mengurangi produksi untuk menghindari jatuhnya harga lebih lanjut.Melihat penurunan harga minyak yang terjadi beberapa hari terakhir memicu reaksi pejabat dari produsen utama dunia OPEC+. Aliansi produsen minyak tersebut menyiratkan akan mengambil sejumlah langkah demi menjaga stabilitas harga minyak.Selain itu, melemahnya nilai dolar AS, karena investor mengunci keuntungan setelah dolar mencapai level tertinggi 20 tahun juga menguntungkan harga minyak mentah.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/dibayangi-perlambatan-global-minyak-tertekan-per-september-2022" rel="noopener noreferrer" target="_self">Dibayangi Perlambatan Global, Minyak Tertekan per September 2022</a>)</blockquote>

Harga minyak mentah dunia mengalami tren menguat selama sepekan terakhir. Penguatan terjadi di tengah pasar menantikan hasil pertemuan OPEC+ pada pekan depan. Pasar memprediksi OPEC+ akan mengambil langkah untuk memangkas produksinya.

Harga Minyak Menguat Sepekan, Pasar Tunggu Hasil Pertemuan OPEC+

Tags