Harga minyak mentah dunia naik terbatas pada perdagangan Selasa (20/6). Minyak naik terbatas di tengah besaran pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral China lebih kecil dari yang diharapkan.
Hal ini memunculkan kekhawatiran lebih lanjut atas prospek permintaan minyak di importir minyak mentah terbesar di dunia.
Pada perdagangan Selasa (20/6) pukul 15.10 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2023 naik 0,77% menjadi US$71,86 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus 2023 naik 0,72% ke level US$76,64 per barel di London ICE Futures Exchange.
Bank sentral China pada Selasa (20/6) memangkas dua suku bunga pinjaman acuan yang terdiri dari suku bunga pinjaman satu tahun (LPR) dan LPR lima tahun masing-masing sebesar 10 basis poin. Pemangkasan suku bunga ini merupakan yang pertama dalam 10 bulan. Akan tetapi besaran penurunan ini kurang agresif dari yang diharapkan. Pelaku pasar sebelumnya memperkirakan bank sentral China akan memangkas 15 basis poin untuk LPR 5 tahun.
Sementara itu, pemerintah China telah bertemu pekan lalu untuk membahas langkah-langkah guna memacu pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Di sisi lain, beberapa bank besar telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2023 untuk China di tengah kekhawatiran pemulihan pasca-Covid yang mulai goyah.
Selain dari China, kebikana di Eropa dan AS juga turut dicermati pasar. Dua pembuat kebijakan di Bank Sentral Eropa mengusulkan kenaikan suku bunga lebih lanjut di tengah risiko inflasi yang lebih tinggi. Pasar saat ini, pasar juga menunggu kesaksian dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell sebagai petunjuk suku bunga di masa depan.
(Baca: Ketidakpastian Pertumbuhan China Bebani Laju Harga Minyak)