Harga Minyak Turun Imbas Prospek Kenaikan Suku Bunga The Fed

Minyak terbebani oleh adanya prospek kenaikan suku bunga oleh The Fed. Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global serta pembatasan mobilitas akibat Covid-19 di China turut menekan harga.

Winarni

22 Apr 2022 - 16.31

Data

Harga minyak mentah dunia bergerak melemah pada perdagangan Jumat petang (22/04). Minyak terbebani oleh adanya prospek kenaikan suku bunga oleh The Fed. Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global serta pembatasan mobilitas akibat Covid-19 di China turut menekan harga.

Pada perdagangan Jumat (22/04) pukul 15.20 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2022 terkoreksi 0,94% menjadi US$102,81 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni 2022 juga terkoreksi 1,02% menjadi US$107,23 per barel di London ICE Futures Exchange.

Pejabat The Fed menegaskan rencana menurunkan inflasi dan menyatakan bahwa kenaikan suku bunga agresif mungkin dilakukan pada bulan depan. Ini mendorong nilai dolar AS lebih kuat, sehingga minyak lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Konflik Ukraina yang memicu inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi membuat Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan global hampir 1% poin.

Di sisi lain, prospek permintaan yang lemah dari China selaku importir minyak terbesar di dunia terus membebani pasar. Otoritas Shanghai memperingatkan warganya bahwa lockdown yang telah berlangsung selama tiga minggu akan dicabut setelah transmisi penularan turun.

(Baca: Uni Eropa Tingkatkan Sanksi ke Rusia, Minyak Kembali Mendidih)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags