Harga Minyak Turun, Terbebani Penguatan Dolar AS

Harga minyak mentah dunia bergerak melemah pada perdagangan Kamis petang (29/09). Minyak masih tertekan oleh nilai dolar yang kuat membatasi permintaan minyak dan kekhawatiran atas prospek ekonomi global yang rapuh turut mengaburkan sentimen pasar.

Winarni

29 Sep 2022 - 16.00

Data

Harga minyak mentah dunia bergerak melemah pada perdagangan Kamis petang (29/09). Minyak masih tertekan oleh nilai dolar AS yang kuat dan kekhawatiran atas prospek ekonomi global yang rapuh. Penguatan nilai dolar AS membatasi permintaan minyak mentah.

Pada perdagangan Kamis (29/09) pukul 15.35 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2022 terkoreksi 0,69% menjadi US$81,17 per barel di New York Mercantile Exchange. 

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember 2022 juga melemah  1,13% menjadi US$87,00 per barel di London ICE Futures Exchange.

Kedua tolok ukur perdagangan minyak mentah dunia tersebut sempat rebound dalam dua sesi perdagangan sebelumnya, setelah pekan ini sempat mencapai posisi terendah selama sembilan bulan terakhir. 

Hal tersebut disebabkan oleh penurunan sementara dalam indeks dolar AS serta penarikan persediaan bahan bakar AS yang lebih besar dari perkiraan meningkatkan harapan pemulihan permintaan konsumen.

Namun, indeks dolar cenderung mengalami kenaikan kembali pada Kamis (29/09) yang memicu kekhawatiran resesi global sehingga harga minyak kembali tertekan. Indeks dolar AS terpantau menguat 0,95% ke level 113,578 pada Kamis (29/09) pukul 15.50 WIB.

Dari sisi permintaan, China yang merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia, masih mengalami perlambatan dalam hal konsumsi bahan bakar. Hal tersebut dipicu oleh perkiraan perjalanan selama liburan nasional selama sepekan ke depan yang akan mencapai level terendah dalam beberapa tahun seiring adanya aturan nol-Covid. 

Sebagaimana diketahui, Beijing masih gigih mendorong orang untuk tinggal di rumah. Selain itu, adanya pelemahan ekonomi negara tersebut juga turut mengurangi pengeluaran yang berdampak pada merosotnya konsumsi bahan bakar.

(Baca: Persediaan di AS Membengkak, Harga Minyak Tertekan)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags