Harga Tembaga Berfluktuasi di Tengah Harapan Pemulihan China

Harga tembaga berfluktuasi pada perdagangan Jumat (17/2) pagi. Pergerakan ini terjadi di tengah harapan akan kenaikan permintaan dari China dan dolar AS yang terpantau melemah.

Sarnita Sadya

17 Feb 2023 - 09.15

Data

Harga tembaga berfluktuasi pada rentang terbatas pada perdagangan Jumat (17/2) pagi. Pada pukul 07.38 WIB, harga tembaga berjangka untuk kontrak Maret 2023 di bursa Comex terpantau naik tipis 0,01% ke level US$4,1140/pon.

Adapun pada pukul 08.01 WIB, harga tembaga berjangka itu berbalik melemah tipis 0,16% ke level US$4,1070/pon. Lalu pukul 08.55 WIB, harga komoditas logam dasar tersebut kembali naik tipis 0,01% ke level US$4,1140/pon.

Sepanjang perdagangan hari ini, harga tembaga sempat menguat menyentuh level tertingginya di US$4,1152/pon dan level terendah di US$4,1057/pon.

Fluktuasi harga tersebut terjadi setelah harga tembaga sempat melonjak 2,57% pada penutupan perdagangan sebelumnya, Kamis, 16 Februari 2023.

Adapun di bursa London Metal Exchange (LME), harga tembaga juga ditutup naik 2,07% ke level US$9.040,50/ton pada perdagangan kemarin.

Harga tembaga rebound pada perdagangan kemarin di tengah harapan akan kenaikan permintaan dari China setelah nilai tukar dolar AS terpantau melemah.

Sebagaimana diketahui, China telah melakukan pelonggaran kebijakan nol-Covid yang telah dipegang ketat dalam tiga tahun terakhir sebelumnya. Pembukaan tersebut membawa harapan adanya kenaikan aktivitas yang bisa mendorong permintaan sejumlah komoditas termasuk tembaga.

Pelaku pasar pun melihat mulai adanya pergerakan naik di Negeri Panda terutama dari sektor properti yang menyumbang permintaan logam signifikan. Meskipun untuk sektor infrastruktur dan konstruksi masih membutuhkan waktu yang lebih lama.

Di sisi lain, pelemahan nilai tukar dolar AS mendorong pasar untuk mengambil posisi pembelian jangka panjang. Mengutip Reuters, Konsultan Logam Independen Robin Bhar menilai pelaku pasar tengah memasang posisi dan meracik strategi untuk posisi jangka panjang.

Meskipun permintaan saat ini masih buruk, tetapi prospek yang baik memberi optimisme pada pasar. Pemulihan di China pun diharapkan terjadi pada bulan depan. Adapun pergerakan harga tembaga diperkirakan sideways hingga Maret mendatang.

(Baca: Produksi di China Menurun, Harga Tembaga Menguat)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags