Harga tembaga menguat pada perdagangan Jumat (15/9) pagi. Pada pukul 09.32 WIB, harga tembaga berjangka untuk kontrak Desember 2023 di bursa Comex terpantau naik 0,20% ke level US$3,8235/ton.
Sepanjang perdagangan pagi ini harga tembaga sempat menguat menyentuh level tertingginya di US$3,8273/pon dan level terendah di US$3,8120/pon. Harga tersebut melanjutkan lajunya dari perdagangan dua hari sebelumnya yang ditutup naik 0,64% pada 13-14 September 2023.
Di bursa London Metal Exchange (LME), harga tembaga juga terpantau menguat 0,63% ke level US$8.488,00/ton pada waktu perdagangan yang sama. Pergerakan tersebut juga melanjutkan lajunya dari perdagangan dua hari sebelumnya yang tumbuh 0,52% pada 13-14 September 2023.
Penguatan harga tembaga pada pagi ini terjadi setelah langkah-langkah China untuk mendukung pemulihan ekonomi membantu mengurangi tekanan harga tembaga dari tingginya persediaan. Sementara itu, pasar sedang menunggu keputusan suku bunga di wilayah Eropa dan China.
Melansir Reuters, permintaan tembaga, yang biasa digunakan dalam pembangkit listrik dan konstruksi, telah tertahan tahun ini karena pemulihan ekonomi China yang tidak merata pascapandemi.
Analis StoneX, Natalie Scott-Gray menyebutkan, pergerakan harga tembaga perlu dilihat dari pertarungan antara langkah stimulus dan data China untuk periode Agustus melawan penguatan dolar.
Di sisi lain, data inflasi AS yang lebih kuat dari perkiraan meredakan kekhawatiran pasar terhadap langkah The Fed yang berpotensi menaikkan suku bunga acuannya. Hal ini turut menjadi perhatian pasar karena ikut menjadi penggerak laju indeks dolar AS yang cukup sensitif bagi pergerakan komoditas yang dihargakan dalam dolar.
(Baca: Data Ekonomi AS Dorong Dolar, Harga Tembaga Bergerak Terbatas)