Harga Tembaga Merosot Jelang Rilis Data Inflasi AS

Harga tembaga kembali turun setelah tiga hari beruntun mengalami penguatan. Hal itu disebabkan kekhawatiran investor menjelang rilis data inflasi AS dan perkembangan Covid19 varian Omicron.

Edo Ardiansyah

10 Des 2021 - 14.35

Data

Harga tembaga kembali turun setelah tiga hari beruntun mengalami penguatan. Kekhawatiran investor menjelang rilisnya data inflasi Amerika Serikat (AS) dan perkembangan Covid-19 varian Omicron menjadi sentimen negatif hari ini.

Berdasarkan data Investing, harga tembaga tercatat sebesar US$9.506/ton pada perdagangan Jumat (10/12) pukul 12.40 WIB. Nilai itu turun 0,30% dari penutupan hari sebelumnya.


Pasar masih menunggu data indeks harga konsumen atau inflasi AS yang akan dirilis malam ini. Wall Street memperkirakan Inflasi AS mencapai 6,7% secara tahunan pada November 2021.

Angka tersebut akan menjadi yang tertinggi sejak 1982. Atas dasar itu, The Federal Reserves (The Fed) diperkirakan mempercepat tapering diikuti kenaikan suku bunga acuan yang lebih awal serta agresif.

Selain itu, varian Omicron yang telah menyebar di 57 negara membuat investor menjadi khawatir. Sebab, meluasnya penyebaran Omicron akan menimbulkan ketidakpastian dalam pemulihan ekonomi global.

Sebagai informasi, tembaga kerap digunakan sebagai pengukur kesehatan ekonomi global. Penurunannya bisa memperlambat pemulihan di ekonomi terbesar dunia itu.

(Baca: Harga Tembaga Menguat pada Awal Pekan)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags