Harga Ethereum terpantau masih melemah dalam sepekan terakhir. Hingga Senin (26/9) pagi, harga mata uang kripto tersebut merosot 5,4% dibandingkan tujuh hari sebelumnya.
Ethereum mengawali Senin (19/9) lalu di harga Rp20.734.000 per koin. Harganya kemudian turun 3,4% menjadi Rp19.996.000 per koin pada Selasa (20/9).
Lalu, harga Ethereum masih turun hingga ke level Rp18.920.000 per koin pada Rabu (21/8). Ethereum sempat berbalik menguat ke level Rp19.996.000 per koin satu hari setelahnya.
Namun, harga kripto alternatif itu terus turun hingga ke level Rp19.550.000 per koin pada Minggu (25/9). Adapun harga Ethereum meningkat tipis 0,66% ke level Rp19.678.000 per koin pada pagi ini.
Sama seperti Bitcoin, pelemahan harga Ethereum juga disebabkan langkah The Fed yang menaikkan suku bunga acuannya. The Fed juga memangkas neraca keuangan sebesar US$8 triliun untuk meredam inflasi di Amerika Serikat (AS).
Selain itu, jumlah Ethereum yang dikeluarkan setiap harinya telah berkurang secara drastis sejak penggabungan atau Merge. Menurut data Ultra Sound Money, tingkat penerbitan Ethereum merosot 98% sejak penggabungan tersebut.
Sejak transisi, pasokan jaringan telah tumbuh sebesar 7.385,47 ETH. Sementara jika masih menggunakan model proof of work, jaringan tersebut akan menambahkan 128.422,13 ETH.
(Baca: Usai The Merge, Harga Ethereum Justru Melemah dalam Sepekan)