Investor Ambil Untung Buat Harga Karet Merosot

Harga karet melemah seiring aksi profit taking investor, setelah reli selama tiga hari berturut-turut.

Edo Ardiansyah

24 Des 2021 - 14.06

Data

Harga karet melemah pada perdagangan Jumat (24/12) siang setelah reli tiga hari berturut-turut. Hingga perdagangan pukul 11.00 WIB, harga karet di pasar Osaka Exchange (OSE) tercatat turun 1,18% menjadi JPY218,20/kilogram (kg).

Sementara, harga karet di Bursa Berjangka Shanghai (ShFE) tercatat sebesar US$2.275/ton atau CNY14.490/ton. Nilai tersebut mengalami kenaikan tipis 0,3% dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Pelemahan harga karet terjadi seiring dengan banyaknya investor yang melakukan aksi ambil untung (profit taking). Selain itu, penyebaran Covid-19 varian Omicron yang memaksa sejumlah negara melakukan karantina wilayah (lockdown) membuat cemas pasar.

Belanda, misalnya, sudah melakukan lockdown secara ketat selama periode Natal sampai dengan pertengahan Januari 2022 mendatang. Semua toko dan layanan, termasuk restoran, penata rambut, museum, dan pusat kebugaran, akan ditutup mulai Minggu, 19 Desember 2021 hingga Senin, 14 Januari 2022. 

Sementara, semua sekolah di Inggris Raya akan ditutup hingga 2022. China juga membuat kebijakan lockdown guna membatasi penyebaran virus Omicron yang sudah merebak di mana-mana.

Berdasarkan data Statista, China merupakan konsumen karet terbesar di dunia Pada 2020, Negeri Panda menyerap 4,7 juta metrik ton komoditas ini. Jika ekonomi China kembali ditutup, permintaan karet sebagai komoditas industri bisa menurun.

(Baca: Kembali Dilirik Investor, Harga Karet Rebound Terbatas)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags