Harga emas dunia terpantau melemah pada perdagangan Rabu (10/05), menjelang rilis data inflasi utama AS pada Rabu (10/05) malam yang diperkirakan dapat mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve AS selanjutnya.
Adapun, pada Selasa (09/05), Gubernur Fed Philip Jefferson mengatakan ekonomi AS melambat secara terkendali. Sedangkan, Presiden Fed New York John Williams mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah bank sentral AS selesai menaikkan suku bunga.
Pada hari yang sama, Presiden Joe Biden dan anggota parlemen terkemuka sepakat untuk melakukan pembahasan lebih lanjut yang bertujuan untuk memecahkan kebuntuan atas peningkatan batas utang AS sebesar US$31,4 triliun.
Sementara itu, impor China terkontraksi tajam pada April sedangkan ekspor naik dengan kecepatan yang lebih lambat. Hal tersebut memperkuat tanda-tanda lemahnya permintaan domestik Negeri Panda.
Pada perdagangan Rabu (10/05) pukul 15.30 WIB, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni 2023 di divisi Comex New York Exchange, terkoreksi 0,41% menjadi US$2.034,95 per troy ounce.
Sementara itu di pasar spot, harga emas juga melemah 0,41% ke level US$2.027,92 per troy ounce. Adapun indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,04% menjadi 101,468.
Dari dalam negeri, berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp1.072.000, meroket Rp9.000 bila dibandingkan posisi sebelumnya.
Adapun harga jual kembali (buyback) emas Antam berada di level Rp967.000 per gram. Nilai itu juga melambung Rp10.000 jika dibandingkan perdagangan sebelumnya.
(Baca: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (Rabu, 10 Mei 2023))