Jepang Embargo Rusia, Harga Batu Bara Tembus US$300/Ton

Harga batu bara melonjak hingga menembus level US$300/ton. Hal itu terjadi setelah adanya larangan Jepang untuk mengekspor batu bara Rusia ke negaranya.

Gita Arwana Cakti

14 Apr 2022 - 10.00

Data

Harga batu bara melonjak hingga menembus level US$300/ton. Hal itu terjadi setelah adanya larangan Jepang untuk mengekspor batu bara Rusia ke negaranya.

Berdasarkan data di bursa ICE Newcastle, harga batu bara untuk kontrak April 2022 niak 6,35% ke level US$309/ton pada perdagangan Selasa (12/4). Sepanjang April 2022, harga emas hitam itu juga tumbuh 19,34%.

Secara tahun kalender, harga batu bara telah meningkat sebesar 82,25%. Sedangkan, harga batu hitam itu meroket 232,01% dalam setahun terakhir.

Jepang ikut mengembargo batu bara Rusia ke negaranya, mengikuti Uni Eropa yang telah melakukan pelarangan lebih dulu. Padahal, Rusia merupakan importir batu bara terbesar ketiga di Negeri Sakura tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan Jepang, 12% impor batu bara termal berasal dari Rusia sepanjang tahun lalu. Sementara, 8% impor batu bara kokas di Jepang juga berasal dari Negeri Beruang Merah. 

Adapun, langkah Jepang menghentikan impor batu bara Rusia merupakan komitmen yang disepakati oleh para pemimpin negara G-7. Selain itu, Jepang tengah berencana mengganti pasokan batu bara dari Rusia dengan LNG. 

Dinamika harga batu bara hingga saat ini memang masih dipengaruhi oleh konflik Ukraina dan Rusia yang tidak berkesudahan. Terlebih, sanksi dari negara Barat menimbulkan kekhawatiran terjadinya gangguan pasokan sejumlah komoditas.

Sebelum Jepang, Uni Eropa telah melakukan embargo terhadap Rusia karena serangan udara yang menghancurkan bandara di Kota Dnipro, Ukraina pada akhir pekan lalu. Untuk diketahui, Rusia merupakan pemasok batu bara termal terbesar ketiga dan mendominasi penjualan ke negara-negara Eropa.  

Pada 2021, Rusia mengekspor lebih dari 200 juta ton batu bara. Nilai itu menyumbang 17% dari ekspor batu bara global dan hampir 50 juta ton ke Eropa. 

Sementara itu, kenaikan harga batu bara global dinilai menjadi momentum yang tepat bagi industri di Indonesia untuk menggenjot produksi dan meningkatkan volume ekspor Peningkatan volume ekspor batu bara pada saat harga sedang tinggi dinilai bisa memberikan dampak yang baik bagi banyak pihak, seperti industri pendukung transportasi dan alat berat.

(Baca: Lanjutkan Reli Hari Kelima, Harga Batu Bara Menuju US$300/Ton)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags