Ketidakpastian Perjanjian Laut Hitam Bayangi Harga Gandum

Harga gandum turun tipis pada perdagangan Selasa (9/5) pagi. Kondisi ini terjadi di tengah peringkat gandum musim dingin AS meningkat menjadi 29% per Minggu (7/5). Namun, harga gandum masih dibayangi oleh ketidakpastian kelanjutan kesepakatan ekspor Laut Hitam.

Sarnita Sadya

9 Mei 2023 - 09.41

Data

Harga gandum melanjutkan lajunya di zona merah pada perdagangan Selasa (9/5) pagi. Harga gandum berjangka untuk kontrak Juli 2023 di Chicago Board of Trade (CBOT) turun terbatas 0,17% ke level US$651,40/gantang (bushel) pada pukul 08.04 WIB.

Harga komoditas biji-bijian tersebut melemah setelah bergerak di rentang US$649,60/gantang-US$652,80/gantang. Adapun, pelemahan tersebut melanjutkan pergerakan dari perdagangan dua hari sebelumnya yang turun 1,18% pada 7-8 Mei 2023.

Jika melihat sepanjang tahun berjalan, harga gandum masih melemah 17,79%. Harganya pun anjlok 41,24% dalam satu tahun terakhir.

Pelemahan terbatas harga gandum tersebut terjadi di tengah kondisi gandum musim dingin Amerika Serikat (AS) yang termasuk dalam kategori baik hingga sangat baik meningkat dalam seminggu terakhir, meskipun kenaikannya masih di bawah ekspektasi.

Melansir Reuters, laporan Departemen Pertanian AS menunjukkan, persentasenya mencapai 29% per Minggu (7/5) atau naik 1 poin persentase dari Senin (1/5) yang sebesar 28%. Meski peringkat gandum meningkat akibat hujan yang turun di daerah utama pertumbuhan, tetapi kenaikannya masih berada di bawah perkiraan.

Sementara itu, pergerakan harga gandum masih dibayangi oleh masa depan yang tidak pasti dari perpanjangan kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam yang akan berakhir pada 18 Mei. Hal itu turut memperlambat ekspor biji-bijian dari Ukraina.

Adapun hal itu juga terjadi karena Rusia masih belum puas terhadap masalah ekspor pertaniannya yang berkaitan dengan kesepakatan Laut Hitam tersebut.

Di sisi lain, para petani dan pakar komoditas menilai prospek produksi untuk tanaman gandum musim dingin AS akan menjadi yang terburuk di area inti Great Plains setelah wilayah tersebut dilanda kekeringan tiga tahun.

(Baca: Harga Gandum Bergerak Terbatas, Kondisi AS dan Ukraina Disorot)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags