Konflik Eropa Timur Membayangi Pergerakan Bitcoin

Hingga perdagangan Selasa (15/2) pukul 09.20 WIB, harga Bicoin kembali naik 1,89% ke level Rp621.510.976 per koin. Walau demikian, para pedagang teus memantau konflik antara Rusia dan Ukraina.

Alif Karnadi

15 Feb 2022 - 10.38

Data

Bitcoin kembali rebound pada perdagangan awal pekan. Hingga perdagangan Selasa (15/2) pukul 09.20 WIB, mata uang kritpo tersebut masih bergerak naik 1,89% ke level Rp621.510.976 per koin.

Meski mengalami kenaikan, para pedagang terus memantau konflik antara Rusia dan Ukraina. Pasalnya, konflik tersebut berpotensi membebani ekuitas dan mata uang kripto.

Konflik geopolitik di Eropa Timur makin panas karena Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bakal memberi sanksi kepada Rusia jika menyerang Ukraina. Sanksi tersebut berupa penutupan pipa Nord Stream 2 yang menghubungkan Rusia dan Jerman..

Analis GlobalBlock Marcus Sotiriou mengatakan, penutupan Nord Stream 2 berpotensi membuat harga minyak naik, sehingga mengakibatkan inflasi lebih tinggi. Hal itu lantas membuat bank sentral memperketat kebijakan moneternya, yang akan menjadi tamparan besar untuk aset spekulatif seperti kripto.

Adapun, struktur pasar berjangka Bitcoin, yang mencerminkan ekspektasi pasar tentang volatilitas tersirat di masa depan, telah mendatar hingga Maret. Itu bisa mencerminkan ketidakpastian di antara pedagang derivatif mata uang kripto.

(Baca: Konflik Rusia dan Ukraina Berimbas Merahnya Bitcoin)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags