Konflik Rusia-Ukraina Buat Minyak Panas Dingin pada Maret 2022

Harga minyak dunia masih berfluktuasi sepanjang Maret 202. Konflik Rusia dan Ukraina masih mewarnai gonjang-ganjing harga emas hitam di pasar global.

Winarni

29 Mar 2022 - 16.16

Data

Harga minyak dunia berfluktuasi sepanjang Maret 2022. Konflik Rusia dan Ukraina mewarnai gonjang-ganjing harga emas hitam di pasar global tersebut. 

Harga minyak jenis Brent sempat menyentuh level tertingginya sejak 2014 di level US$112 per barel pada awal Maret 2022. Harga minyak jenis WTI juga mencapai puncaknya dalam delapan tahun terakhir sebesar US$110 per barel pada awal bulan ini.

Melejitnya harga minyak karena pasar khawatir pasokan minyak dari Rusia terhambat setelah menginvasi Ukraina. Terlebih lagi, negara Barat memberikan sanksi embargo kepada Rusia sebagai bentuk protes. 

Namun, harga mulai mendingin ketika Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mempertimbangkan untuk mengeluarkan minyak cadangan mereka lebih banyak ke pasar global. Ini dilakukan guna menurunkan lonjakan harga yang sudah tinggi. 

Rencana perundingan damai Rusia dan Ukraina di Turki juga menimbulkan harapan atas pemulihan pasokan energi global. Faktor lain yang menurunkan harga minyak adalah lonjakan kasus Covid-19 di Shanghai, China.

Hal itu mengakibatkan penguncian wilayah (lockdown) tahap dua di Shanghai selama sembilan hari. Pasar mengkhawatirkan kebijakan lockdown akan menurunkan permintaan minyak dari negara konsumen utama dunia tersebut.

Meski demikian, harga minyak masih mengalami kenaikan jika dibandingkan pada awal Maret (year to date/ytd). Hingga 29 Maret 2022 pukul 15.30 WIB, harga minyak WTI naik 3,30% (ytd) dari US$103,41 per barel menjadi US$106,94 per barel.

Harga minyak jenis Brent terpantau sebesar US$110,74 per barel. Nilai itu juga menguat 5,21% dari awal bulan ini (ytd) yang sebesar US$104,97 per barel.

(Baca: Harga Minyak Kembali Terkoreksi Imbas Lonjakan Covid-19 di China)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags