Konflik Rusia-Ukraina, Harga Gandum Sempat ke Atas US$1.300

Harga gandum berjangka sempat menguat pada awal perdagangan Selasa (8/3), sebelum akhirnya bergerak turun.

Gita Arwana Cakti

8 Mar 2022 - 10.00

Data

Harga gandum berjangka sempat menguat pada awal perdagangan Selasa (8/3), sebelum akhirnya bergerak turun. Berdasarkan data perdagangan di pasar Chicago hingga pukul 08.48 WIB, harga gandum berjangka untuk kontrak Mei 2022 melemah 3,14% ke US$1.256,8/gantang (bushel).

Setelah dibuka di level US$1.355,75/bushel, harga gandum sempat naik dan menyentuh level tertingginya di US$1.362,12/bushel sekitar pukul 08.00 WIB. Sebelumnya, harga gandum juga ditutup menguat 6,76% ke level US$1.294/bushel pada perdagangan Senin (7/5).

Harga gandum terpantau melonjak 45,26% dalam 5 hari berturut-turut sepanjang pekan lalu. Pada pekan ini, harga gandum juga masih diprediksi menguat seiring adanya kekhawatiran pasar terhadap gangguan pasokan gandum di tengah terjadinya konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Invasi Rusia ke Ukraina juga diperparah dengan kompleksitas dampak sanksi ekonomi dan melonjaknya biaya logistik. Padahal, pasokan gandum dari Rusia dan Ukraina berkontribusi lebih dari seperempat pasokan dunia. 

Dengan adanya ketegangan ini, sejumlah negara pun mulai mengamankan pasokan bahan pangan, termasuk Indonesia. Seperti diketahui, gandum merupakan bahan baku sejumlah makanan dari mulai roti hingga mi.

(Baca: Impor Gandum dari Ukraina Naik 29,94% pada 2021)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags