Harga emas dunia melanjutkan penurunan pada perdagangan Kamis (14/09) petang. Ini terjadi setelah data inflasi AS memperkuat kemungkinan Federal Reserve (The Fed) menghentikan sementara kenaikan suku bunga pada pekan depan.
Pada perdagangan Kamis (14/09) pukul 15.00 WIB, harga kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember 2023 di divisi Comex New York Exchange sebesar US$1.926,75 per troy ons. Nilainya lebih rendah 0,3% dibandingkan pada perdagangan sebelumnya.
Sedangkan, harga emas di pasar spot melemah 0,04% ke level US$1.905,62 per troy ons. Adapun, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,03% menjadi 104,364.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat 0,6% secara bulanan (m-to-m) pada Agustus 2023. Kenaikan tersebut menjadi yang tertinggi sejak Juni 2022.
Secara tahunan, inflasi di Negeri Paman Sam tercatat sebesar 3,7% (yoy) pada bulan lalu. Angkanya lebih tinggi dibandingkan pada Juli 2023 yang sebesar 3,2% (yoy).
Meski meningkat, tren inflasi tersebut dianggap masih sesuai dengan proyeksi ekonom. Hal itu pun dinilai tak cukup panas untuk membuat bank sentral AS menaikkan lagi suku bunga acuannya.
Di sisi lain, Bank Sentral Eropa (ECB) akan memutuskan rencana kenaikan suku bunga utamanya ke rekor tertinggi. Hal itu merupakan langkah terakhir dalam memerangi inflasi atau mengambil jeda ketika perekonomian memburuk.
Dari dalam negeri, berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp1.066.000. Harganya turun Rp2.000 bila dibandingkan posisi sebelumnya.
Adapun, harga jual kembali (buyback) emas Antam berada di level Rp947.000 per gram. Nilai itu juga lebih rendah Rp2.000 jika dibandingkan perdagangan sebelumnya.
(Baca: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (Kamis, 14 September 2023))