Semakin mendekati Lebaran 2022, harga daging sapi kompak naik pada perdagangan Senin (25/4) siang. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) hingga pukul 12.35 WIB, rata-rata harga daging sapi naik Rp550/kg atau 0,41% dari Rp134.050/kilogram (kg) menjadi Rp134.600/kg.
Secara rinci, harga daging sapi kualitas 1 naik Rp400/kg atau 0,29% dari Rp137.800/kg menjadi Rp138.200/kg. Sementara itu, harga daging sapi kualitas 2 meningkat Rp550/kg atau 0,43% dari Rp127.500/kg menjadi Rp128.050/kg.
Berdasarkan wilayahnya, harga daging sapi tertinggi berada di Kepulauan Bangka Belitung sebesar Rp155.650/kg. Posisinya disusul oleh DKI Jakarta senilai Rp150.000/kg. Sementara, harga daging sapi paling murah berada di Nusa Tenggara Timur, yakni Rp107.900/kg.
Untuk mengatasi kenaikan tersebut, Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan sejumlah strategi untuk menstabilkan harga daging sapi. Salah satunya dengan menyediakan pilihan alternatif, seperti daging sapi beku dan daging kerbau beku yang harganya di kisaran Rp85.000/kg - Rp95.000/kg.
Bapanas bersama Kementerian BUMN dan PT Berdikari secara rutin juga memastikan stok daging dan harga di pasar. Selain itu, Berdikari berupaya memperkuat jaringan distribusi daging dengan memperluas pasokan ke sejumlah gerai penjualan, seperti jaringan LotteMart, Best Meat, Prima Fresh Mart, mitra reseller daging perorangan, serta gerai daging Berdikari.
Anggota BUMN Holding Pangan ID FOOD ini juga mengoptimalkan produksi sapi peternak lokal dengan memobilisasi sapi bakalan dari peternak di Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Nusa Tenggara Barat. Berdikari pun mendatangkan sapi bakalan dari Australia pada awal April 2022, sebagai upaya memenuhi pasokan daging sapi.
Hingga saat ini, total sapi hidup siap potong berjumlah 1.481 ekor untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan lebaran 2022. Berdikari pun berupaya memastikan ketersediaan dengan perputaran sapi hidup rata-rata 3000-an ekor per bulannya.
(Baca: Produksi Lokal Minim, Harga Daging Sapi Alami Kenaikan)