Minyak Kembali Mendidih Terimbas Rencana Embargo Rusia

Minyak terdorong lebih tinggi karena AS bergerak selangkah lebih dekat untuk memberlakukan larangan impor dari Rusia.

Winarni

8 Mar 2022 - 16.51

Data

Harga minyak mentah dunia kembali menguat pada perdagangan Selasa (08/03) petang. Minyak terdorong lebih tinggi karena AS bergerak selangkah lebih dekat untuk memberlakukan larangan impor dari Rusia setelah invasi ke Ukraina. 

Sementara itu, belum tercapainya kesepakatan pembicaraan nuklir Iran turut menghambat kembalinya pasokan minyak Iran sebesar lebih dari satu juta barel ke pasar global.

Pada perdagangan Selasa (08/03) pukul 15.35 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2022 menguat 1,57% menjadi US$121,28 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei 2022 juga menguat 2,09% menjadi US$125,78 per barel di London ICE Futures Exchange. 

Dampak dari perang telah menjungkirbalikkan pasar, mendorong semua harga menjadi lebih tinggi mulai dari gandum hingga nikel dan gas alam. Hal itu pun berpotensi menimbulkan kejutan inflasi.

Sementara itu, minyak telah reli lebih dari 30% sejak invasi yang dilakukan Rusia. Bahkan para pedagang dan bank memprediksi harganya akan terus naik.

Anggota parlemen utama AS telah mengumumkan larangan impor minyak Rusia ke AS. TotalEnergies SE menjadi perusahaan minyak besar pertama yang secara terbuka mengatakan para pedagangnya tidak akan lagi membeli minyak mentah Rusia.

(Baca: AS Bakal Embargo Rusia, Harga Minyak Kembali Menguat)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags