Minyak Melejit, WTI Dekati Level US$91

Harga minyak mentah dunia melejit pada perdagangan akhir pekan, Jumat (04/02). Minyak bergerak menuju kenaikan pekanan ketujuh berturut-turut.

Winarni

4 Feb 2022 - 16.51

Data

Harga minyak mentah dunia melejit pada perdagangan akhir pekan, Jumat (04/02). Minyak bergerak menuju kenaikan pekanan ketujuh berturut-turut. 

Pasokan global yang semakin ketat dan ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah telah melambungkan harga minyak hingga mencapai level tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Adanya badai Arktik yang melanda Amerika Serikat (AS) ikut mendongkrak harga.

Pada perdagangan Jumat (04/02) pukul 15.10 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2022 terapresiasi 0,70% menjadi US$90,91 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2022 juga menguat 0,60% menjadi US$91,70 per barel di London ICE Futures Exchange.

Minyak jenis WTI telah mencapai level tertinggi sejak tujuh tahun terakhir yang mendekati level US$91 per barel. Dalam sepekan, kenaikannya pun telah mencapai 4%. 

Sedangkan, minyak jenis Brent telah melonjak 18% sejak awal tahun. Bahkan, Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan harga minyak jenis tesebut akan menyentuh level US$100 per barel.

Badai musim dingin yang besar telah melanda AS bagian tengah dan timur laut pada Kamis (03/02), di mana membawa salju dan es yang lebat. Hal itu pun membuat perjalanan menjadi berbahaya untuk dilakukan. 

Gangguan iklim telah melumpuhkan pasokan listrik dan menutup sekolah-sekolah di beberapa negara bagian. Alhasil, badai ini telah memukul beberapa pasokan minyak di AS. 

Sementara itu, investor telah menyatakan keraguannya bahwa OPEC+ dapat memenuhi rencana untuk meningkatkan produksi. Organisasi yang berisikan negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya itu menargetkan produksi minyak mencapia 400.000 barel per hari pada Maret 2022.

(Baca: Harga Minyak Melemah Tertekan Data Ketenagakerjaan AS)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags