Harga minyak mentah dunia mengalami tren positif selama sepekan terakhir. Harga minyak telah menyentuh level tertingginya dalam 14 tahun terakhir pada akhir pekan ini, Jumat (04/02).
Pasokan global yang ketat dan ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah telah mendorong harga minyak. Kekhawatiran tentang pasokan yang sedang berlangsung dan cuaca dingin akibat badai Arktik yang melanda seluruh Amerika Serikat (AS) ikut mendongkrak harga emas hitam.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange menguat 4,03% menjadi US$90,91 per barel, lebih tinggi dibandingkan pada pekan sebelumnya yang sebesar US$87,39 per barel.
Adapun, harga Brent di ICE Futures Europe menguat 3,21% menjadi US$91,65 per barel. Nilai itu lebih tinggi dibandingkan pada posisi akhir pekan sebelumnya sebesar US$88,80 per barel.
Badai Arktik yang melanda AS pada Kamis (03/02) telah melumpuhkan pasokan listrik dan menyebabkan ditutupnya sekolah di beberapa negara bagian. Pulihnya permintaan minyak semakin melambungkan harganya.
Ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah juga telah mendorong kenaikan tajam harga minyak. Sejauh ini, Brent berjangka sudah naik 17% dan WTI 20% sejak awal tahun.
Sementara itu, para pengekspor yang tergabung dalam OPEC+ sepakat untuk tetap mempertahankan kenaikan produksinya secara moderat sebesar 400.000 barel per hari (bph). Hal itu dilakukan meski terdapat tekanan dari negara konsumen utama dunia untuk mempercepat produksi.