Moody's Revisi Peringkat Industri Logam, Harga Nikel Kian Anjlok

Harga nikel melanjutkan tren pelemahan untuk hari kelima dengan jatuh 2,36% ke level US$21.683,00/ton pada penutupan perdagangan kemarin.

Gita Arwana Cakti

28 Sep 2022 - 08.30

Data

Harga nikel melanjutkan tren pelemahan untuk hari kelima pada penutupan perdagangan Selasa (27/9). Tercatat harga nikel di London Metal Exchange (LME) jatuh 2,36% ke level US$21.683,00/ton pada penutupan perdagangan kemarin.   

Harga nikel melemah setelah bergerak di rentang US$21.558,50/ton-US$22.621,50/ton. Namun penurunan tersebut sedikit lebih rendah dari perdagangan sebelumnya yang merosot 5,15%. Adapun dalam lima hari perdagangan berturut-turut, harga nikel telah terjerembab 13,81% sejak perdagangan 21 September lalu

Pelemahan harga nikel ini mulai berlangsung setelah bank sentral AS, The Fed, mengumumkan kebijakan terkait suku bunga acuannya usai menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 20-21 September 2022 waktu setempat. Sebagai salah satu upaya mengendalikan inflasi, Federal Reserve akhirnya memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 3% – 3,25%.

Kenaikan suku bunga tersebut pun memunculkan spekulasi bahwa The Fed akan kembali mengambil langkah agresif dalam beberapa waktu ke depan. Hal itu pun akhirnya menyulut kekhawatiran terjadinya perlambatan ekonomi atau resesi global dan dapat membebani sektor logam secara lebih luas, termasuk pada nikel.

(Baca: Suku Bunga The Fed Naik 75 Bps, Reli Harga Nikel Terhenti)

Sementara itu, lembaga pemeringkat Moody's juga mengubah proyeksinya untuk industri logam dan pertambangan global dari stabil menjadi negatif belum lama ini. Hal itu tak lepas dari bayangan perlambatan ekonomi global yang terus menekan permintaan.

Penurunan tersebut pun disinyalir mempengaruhi harga yang mengakibatkan penurunan profitabilitas bagi perusahaan yang diapresiasi oleh Moody's selama 12 bulan mendatang.

Pakar riset keuangan Moody’s pun menilai EBITDA untuk produsen logam dasar, termasuk tembaga, nikel, aluminium, dan seng akan turun secara signifikan.

 

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags