Harga minyak goreng di pasar tradisional kompak naik pada Jumat (25/3) pukul 12.30 WIB. Padahal, sejumlah komoditas pangan lainnya cenderung mengalami penurunan harga.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga minyak goreng naik Rp250/kg atau 1,08% menjadi Rp23.450/kg dari Rp23.200/kg. Harga minyak goreng kemasan bermerek 2 naik paling tinggi hingga Rp500/kg dari Rp24.250/kg menjadi Rp24.750/kg.
Selanjutnya, harga minyak goreng kemasan bermerek 1 naik Rp400/kg dari Rp24.800/kg menjadi Rp25.200/kg. Sementara, harga minyak goreng curah naik tipis Rp50/kg dari Rp19.350/kg menjadi Rp19.400/kg.
Berdasarkan wilayahnya, harga minyak goreng tertinggi berada di pasar tradisional Sulawesi Tenggara sebesar Rp47.850/kg. Harga minyak goreng paling murah ada di Yogyakarta sebesar Rp18.850/kg. Di Jakarta, harga minyak goreng rata-rata diperdagangkan senilai Rp21.500/kg.
Demi menekan harga, pemerintah berjanji terus mendistribusikan minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter ke sejumlah pasar menjelang Ramadan dan Idulfitri 2022. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, proses pendistribusian khususnya di beberapa pasar Jakarta dilakukan untuk mencegah kelangkaan minyak goreng curah.
HET untuk minyak goreng curah sebesar Rp14.000 per liter pun tetap dipertahankan. Adapun pencabutan HET untuk minyak goreng kemasan dilakukan pemerintah untuk menjaga pasar.
Pemerintah memperkirakan dampak kenaikan harga minyak goreng belum akan terasa pada inflasi kuartal I/2022. Sebab, transmisi dari kenaikan harga akan memakan waktu.