Harga aluminium bergerak terbatas pada perdagangan Rabu (10/5) pagi. Berdasarkan data di London Metal Exchange (LME), harga aluminium naik tipis 0,26% ke level US$2.324,00/ton pada perdagangan pukul 08.02 WIB.
Harga aluminium menguat setelah bergerak di rentang US$2.317,00/ton-US$2.324,00/ton. Adapun, penguatan tersebut berbalik arah dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya yang turun 0,02% pada 9 Mei 2023.
Jika melihat pergerakan sepanjang tahun berjalan, harga aluminium terpantau turun 2,19%. Harganya pun terkoreksi 15,64% dalam satu tahun terakhir.
Pergerakan terbatas harga aluminium tersebut terjadi di tengah kuatnya penghindaran risiko pasar mencermati perkembangan di Negeri Paman Sam. Melansir Shanghai Metal Market (SMM), kekhawatiran terkait gagal bayar utang Amerika Serikat (AS) telah meningkat dan kabar mengenai kenaikan suku bunga muncul kembali.
Adapun, persediaan sosial ingot aluminium di delapan pasar utama China mencapai 816.000 metrik ton (mt) per 8 Mei. Angkanya turun 19.000 mt dari Kamis (4/5) dan 214.000 mt dari periode yang sama tahun lalu.
Penurunan persediaan ingot tersebut dipengaruhi oleh liburan Hari Buruh yang membuat permintaan semakin tertekan. Akibatnya, pabrik peleburan meningkatkan produksi aluminium cair dan mengubahnya menjadi billet dibandingkan ingot.
Setelah liburan Hari Buruh, persediaan billet aluminium tercatat meningkat mencapai 168.000 mt per 8 Mei. Jumlah tersebut meningkat 26.000 mt dari akhir April yang merupakan level tertinggi dalam periode yang sama dalam tiga tahun terakhir.
SMM memperkirakan, pergerakan harga aluminium masih akan terbatas karena lemahnya permintaan dan rendahnya pasokan. Selain itu, pergerakan harga aluminium juga dipengaruhi oleh sentimen makro dan pasokan di Yunnan.
(Baca: Harga Aluminium Naik, Pasar Menanti Keputusan The Fed)