Pemotongan Pajak Impor India Dorong CPO ke Rekor Tertinggi

Kenaikan harga CPO disebabkan ekspektasi permintaan yang lebih tinggi dari India setelah negara tersebut memotong pajak impor.

Winarni

15 Feb 2022 - 11.00

Data

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) meroket ke level tertinggi pada penutupan perdagangan Senin (14/02).  Faktor pemicu kenaikan adalah ekspektasi permintaan yang lebih tinggi dari India setelah negara tersebut memotong pajak impor.

Berdasarkan data perdagangan bursa derivatif Malaysia, harga CPO untuk kontrak Februari 2022 menguat ke level RM5.935/ton pada penutupan perdagangan Senin (14/02). Harga tersebut menguat 135 poin atau 2,32% dari penutupan sesi sebelumnya di RM5.800/ton.  

Untuk kontrak Maret 2022, harga CPO berjangka di Malaysia juga meningkat 113 poin atau 1,98% dari RM5.704/ton ke level RM5.817/ton. Sementara itu, harga berjangka CPO untuk kontrak April 2022 menguat 94 poin atau 1,68% dari RM5.573/ton ke level RM5.667/ton. 

India melakukan pemotongan pajak impor dari 7% menjadi 5% untuk memberikan kesempatan kepada pelaku penyulingan dan konsumen minyak nabati India memperoleh harga lebih layak. Kebijakan tersebut pun diterapkan Negeri Bollywood untuk mengendalikan harga minyak nabati di tingkat domestik.

Pemotongan pajak impor India tersebut akan membuat ekspor CPO dari Malaysia semakin menguat. Hal tersebut didukung pembatasan ekspor CPO dari Indonesia, sehingga Negeri Jiran punya kesempatan lebih lebar memasok komoditas tersebut ke negara konsumen utama dunia.

Sementara, harga minyak kedelai di Dalian Commodity Exchange naik 0,7%, Kontrak minyak sawit untuk pengiriman Mei di bursa tersebut naik 1,7%. Sementara, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun 0,1%.

Harga CPO terpengaruh oleh pergerakan minyak nabati pesaing. Pasalnya, mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar secara global.

(Baca: Harga CPO Menguat pada Akhir Pekan)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags