Harga Bitcoin kembali mengalami penguatan dalam sepekan terakhir. Terpantau harga mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu meningkat 0,55% dalam tujuh hari terakhir.
Bitcoin mengawali perdagangan Senin (30/10) di harga Rp546.678.016 per koin. Harga Bitcoin lalu meningkat dalam dua hari beruntun ke level Rp562.998.016 per koin pada Rabu (01/11).
Namun, mata uang kripto tersebut melemah hingga ke level Rp544.803.968 per koin dalam dua hari setelahnya. Setelahnya, harga Bitcoin kembali menguat hingga Minggu (05/11) ke level Rp551.644.992 per koin.
Adapun, harga Bitcoin terpantau sebesar Rp549.681.024 per koin pada Senin (06/11) pukul 07.27 WIB. Nilainya melemah 0,4% dibandingkan sehari sebelumnya.
Melansir Coindesk, penguatan harga Bitcoin masih dipicu oleh sentimen positif terkait potensi disetujuinya ETF Bitcoin spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat. Persetujuan Bttcoin ETF diperkirakan terjadi dalam waktu sekitar enam bulan.
Di samping itu, kenaikan harga Bitcoin didorong oleh tren positif yang dikenal sebagai "Uptober" yang masih berlaku pada tahun ini. Hal tersebut semakin menguatkan optimisme para pelaku di pasar kripto.
Meski menguat dalam sepekan, harga Bitcoin sempat melemah pada pertengahan minggu lalu usai rilis laporan ketenagakerjaan nonpertanian di AS. Berdasarkan laporan tersebut, tingkat pengangguran AS naik menjadi 3,9% pada Oktober 2023. Sedangkan, lapangan pekerjaan di Negeri Paman Sam bertambah 150.000.
Lebih lanjut, pendiri MicroStrategy Michael Saylor memperkirakan, harga Bitcoin dan kripto lainnya segera mengalami peningkatan hingga sepuluh kali lipat dari sekarang. Salah satu faktor pendorongnya adalah peristiwa halving sekitar April 2024.
(Baca: Data Perkembangan Harga Bitcoin Sepekan (23-30 Oktober 2023))