Permintaan di AS Lebih Kuat, Harga Minyak Berbalik Naik

Harga minyak mentah bergerak menguat pada perdangan Kamis sore (11/5). Minyak kembali rebound setelah turun lebih dari US$1 per barel pada perdagangan sesi sebelumnya. Kenaikan ini ditopang oleh data permintaan bahan bakar yang lebih kuat dari Amerika Serikat, konsumen minyak utama dunia.

Winarni

11 Mei 2023 - 15.40

Data

Harga minyak mentah bergerak menguat pada perdangan Kamis sore (11/5). Minyak kembali rebound setelah turun lebih dari US$1 per barel pada perdagangan sesi sebelumnya. Kenaikan ini ditopang oleh data permintaan bahan bakar yang lebih kuat dari Amerika Serikat, konsumen minyak utama dunia.

Pada perdagangan Kamis (11/5) pukul 15.05 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2023 menguat 0,94% menjadi US$73,24 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli 2023 menguat 0,78% ke level US$77,17 per barel di London ICE Futures Exchange.

Adanya data penurunan persediaan bensin AS yang lebih tajam dari perkiraan mendorong harga. Pasalnya hal tersebut mencerminkan permintaan yang lebih kuat untuk bahan bakar transportasi di AS.

Berdasarkan data dari Administrasi Informasi Energi, persediaan bensin AS turun 3,2 juta barel pekan lalu, lebih banyak dari perkiraan penarikan 1,2 juta barel. Stok sulingan juga turun, sementara permintaan bahan bakar jet AS naik ke level tertinggi sejak Desember 2019.

Namun, investor tetap berhati-hati karena kenaikan suku bunga global terus mendorong kekhawatiran resesi. Adapun data AS terbaru menunjukkan indeks harga konsumen naik pada April.

Pasar menilai data tersebut meningkatkan kemungkinan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi, yang nantinya dapat berdampak langsung pada pengurangan permintaan minyak.

(Baca: Persediaan di AS Meningkat, Reli Harga Minyak Terhenti)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags