Produksi di Malaysia Melonjak, Harga CPO Melemah

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup melemah pada akhir perdagangan Senin (12/6) di bursa berjangka Malaysia. Sawit melemah dibebani oleh penurunan nilai ekspor Malaysia pada awal Juni.

Winarni

13 Jun 2023 - 08.30

Data

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup melemah pada akhir perdagangan Senin (12/6) di bursa berjangka Malaysia. Laju harga CPO terbebani penurunan nilai ekspor Malaysia pada awal Juni. Adapun data dewan minyak sawit Malaysia menunjukkan kenaikan tajam dalam pasokan yang mengancam penurunan harga lebih lanjut.

Tercatat harga CPO berjangka di Malaysia untuk kontrak Juli 2023 ditutup turun 20 poin atau 0,59% dari sebelumnya RM3.408/ton ke level RM3.388/ton.

Untuk kontrak Agustus 2023, harga CPO berjangka di Malaysia turun 18 atau 0,53% dari RM3.367/ton ke level RM3.349/ton. Sementara itu, harga CPO berjangka untuk kontrak September 2023 turun 19 poin atau 0,56% dari RM3.366/ton ke RM3.347/ton.

Mengutip Reuters, perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia menyebutkan bahwa nilai ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-10 Juni turun 17,6% dari periode yang sama pada Mei. Adapun surveyor kargo lainnya, Intertek Testing Services mengatakan pengiriman turun 16,7%.

Sementara itu, persediaan minyak sawit di Malaysia meningkat untuk pertama kalinya dalam empat bulan pada Mei. Data Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) menunjukkan adanya kenaikan 12,63% dari menjadi 1,69 juta metrik ton dibandingkan dengan posisi April. Adapun produksi membengkak 26,8% menjadi 1,52 juta metrik ton, tetapi ekspor turun 0,78% menjadi 1,08 juta ton.

Di sisi lain, harga minyak kedelai untuk kontrak teraktif di Dalian Commodity Exchange naik 1,2% sedangkan kontrak minyak sawit Dalian menguat 0,6%. Sementara harga kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) turun 1,1%.

Kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.

(Baca: Harga CPO Melonjak di Tengah Kenaikan Minyak Substitusi)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags