Harga daging sapi kompak naik di sejumlah pasar tradisional Indonesia pada perdagangan Rabu (20/4) pukul 12.50 WIB. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga daging sapi terpantau naik Rp300/kg atau 0,23% dari Rp130.850/kg menjadi Rp131.150/kg.
Kenaikan paling tinggi dialami oleh harga daging sapi kualitas 2 sebesar Rp500/kg atau 0,40% dari Rp124.950/kg menjadi Rp125.450/kg. Sedangkan, harga daging sapi kualitas 1 terpantau naik Rp100/kg dari Rp134.400/kg menjadi Rp134.500/kg.
Berdasarkan wilayahnya, harga daging sapi tertinggi diperdagangkan di Bangka Belitung mencapai Rp150.000/kg. Posisinya dikuti oleh DKI Jakarta dengan harga daging sapi senilai Rp146.650/kg.
Sebaliknya, harga daging sapi paling murah berada di Nusa Tenggara Timur senilai Rp107.900/kg. Sementara, harga daging sapi di pasar tradisional Kalimantan Utara masih belum dirilis hingga siang ini.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, kenaikan harga tidak hanya terjadi untuk daging sapi segar. Hal itu juga dialami oleh harga daging sapi beku.
Kemendag menyebutkan bahwa reli kenaikan harga disebabkan karena produksi daging sapi lokal yang masih minim. Sementara, harga sapi impor bakalan dari Australia masih tinggi.
Ketersediaan stok sapi bakalan di dalam negeri saat ini tercatat sebanyak 94.691 ekor. Jumlah itu setara dengan 18.151 ton dengan potensi pasokan per bulan 30% dari stok.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) juga memperkirakan harga daging sapi di tingkat konsumen satu pekan menjelang Idulfitri bisa naik mencapai Rp160.000/kg hingga Rp180.000/kg.
Potensi kenaikan itu disebabkan karena keterbatasan pasokan sapi eks impor dan sapi lokal. Sementara itu, realisasi impor daging beku tidak juga berjalan optimal pada paruh pertama tahun ini.