Produksi Masih Minim, Harga CPO Menguat

Penyebab kenaikan harga CPO masih datang dari produksi minyak sawit yang rendah, sedangkan permintaannya melonjak.

Winarni

9 Mar 2022 - 18.51

Data

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di bursa berjangka Malaysia kembali menguat pada penutupan perdagangan Rabu (09/03), setelah sempat terkoreksi pada sesi sebelumnya. Penyebab kenaikan harga CPO masih datang dari produksi minyak sawit yang rendah, sedangkan permintaannya melonjak.

Ekspor minyak biji bunga matahari dari wilayah laut hitam yang terhambat karena invansi Rusia ke Ukraina juga menjadi pendorong harga CPO. Selain itu, kenaikan harga CPO dipengaruhi  pembatasan ekspor sawit dari Indonesia sebagai negara produsen utama.

Berdasarkan data perdagangan bursa derivatif Malaysia, harga CPO untuk kontrak Maret menguat ke level RM7.621/ton pada penutupan perdagangan Rabu (09/03). Harga tersebut naik  618 poin atau 8,82% dari penutupan sesi sebelumnya di RM7.003/ton. 

Untuk kontrak April 2022, harga CPO berjangka di Malaysia juga menguat  796 poin atau 11,29% dari RM3.813/ton ke level RM7.582/ton. Sementara itu, harga CPO berjangka untuk kontrak Mei 2022 terangkat 658 poin atau 10,26% dari RM6.416/ton ke level RM7.074/ton.

Malaysia saat ini sedang mengalami krisis tenaga kerja perkebunan sehingga menghambat produksi sawit. Sebagai informasi,  80% tenaga kerja perkebunan sawit Malaysia merupakan pekerja asing. 

Untuk tahun ini, pemerintah Malaysia akan membuka kembali perbatasan negaranya setelah masa pandemi Covid-19. Negeri Jiran rencananya mendatangkan tenaga kerja asing guna mengejar target produksi sawit yang mencapai 20 juta ton tahun ini. 

(Baca: Terpengaruh Minyak Nabati Pesaing, Harga CPO ke Zona Merah)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags