Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terkoreksi pada penutupan perdagangan Selasa (14/12). CPO masih belum bisa terlepas dari tren koreksi yang terjadi sejak
Dalam sepekan terakhir, harga CPO telah mengalami koreksi 3,47% secara point-to-point. Sedangkan, CPO telah kehilangan harga hingga 4,19% dalam sebulan ke belakang.
Berdasarkan data perdagangan bursa derivatif Malaysia, harga CPO untuk kontrak Desember 2021 sebesar level RM5.152/ton pada akhir penutupan perdagangan Selasa (14/12). Nilai itu turun 86 poin atau 1,64% dari penutupan sesi sebelumnya sebesar RM5.238/ton.
Untuk kontrak Januari 2022, harga CPO berjangka di Malaysia juga terkoreksi sebesar 86 poin atau 1,70% dari RM5.048 ke level RM4.962. Sementara untuk kontrak Februari 2022, harga CPO berjangka di Bursa Malaysia melemah 93 poin atau 1,94% dari RM4.792 ke level RM4.699.
Melansir dari Reuters, penurunan ini masih didorong oleh pelemahan harga minyak pesaingnya. Tercatat harga minyak kedelai sebesar 1,6% di Dalian Commodity Exchange.
Kontrak minyak sawit DCPcv1 merosot 1,7%. Sedangkan, harga minyak sawit di Chicago Board of Trade terkoreksi 1%.
Walau demikian, harga CPO di pasar spot diperkirakan tetap bertahan. Sebab, Malaysia tengah memasuki musim produksi yang lebih rendah.
Asosiasi Pabrik Kelapa Sawit Semenanjung Selatan (SPPOMA) memperkirakan produksi sawit selama 1-10 Desember turun 2,8% secara bulanan. Pasar juga memperkirakan ekspor CPO selama paruh pertama Desember turun 5,7% dibandingkan bulan sebelumnya.
(Baca: Harga CPO Turun Tipis Terseret Melemahnya Minyak Pesaing)