Usai Capai Rekor 7 Tahun, Harga Minyak Kembali Merosot

Meski terkoreksi, harga minyak masih dibayangi kekhawatiran adanya kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.

Winarni

14 Feb 2022 - 17.25

Data

Harga minyak mentah dunia terkoreksi setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari tujuh tahun pada Senin (14/02) petang. Hal tersebut terjadi di tengah kekhawatiran adanya kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.

Jika invasi Negeri Beruang Merah ke negara tetangganya itu terjadi, maka AS dan Eropa berpotensi memberikan sanksi. Hal itu pun akan mengganggu ekspor dari produsen utama dunia di pasar yang sudah ketat. 

Pada perdagangan Sedang (14/02) pukul  15.10 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2022 melemah 1,26% menjadi US$93,19 per barel di New York Mercantile Exchange. Padahal, harga emas hitam jenis ini sempat mendekati level tertingginya sejak September 2014 di level US$94,94 per barel.

Sementara, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2022 melemah 1,28% menjadi US$94,19 per barel di London ICE Futures Exchange. Minyak Brent juga sempat mencapai puncaknya sejak Oktober 2014 sebesar US$96,16 per barel.

Tingginya harga komoditas terpenting dunia ini terjadi setelah proses diplomasi atas Ukraina pada akhir pekan lalu, termasuk percakapan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin, gagal menenangkan ketegangan. Sementara Washington telah memperingatkan kemungkinan serangan terhadap Ukraina, Moskow berulang kali membantah pihaknya berencana menyerang tetangganya itu.

Krisis Ukraina telah membantu mendorong WTI ke level tertinggi sejak 2014. Ini memperkuat reli kenaikan harga yang dipcu melonjaknya permintaan di seluruh dunia, adanya gangguan pasokan, dan penurunan stok. 

(Baca: Konflik Eropa Timur Dorong Minyak Capai Rekor Tertinggi 7 Tahun)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags