Usai Tertekan 3 Hari Beruntun, Harga Minyak Rebound Terbatas

Harga minyak mentah dunia sedikit pulih pada perdagangan Kamis petang (4/5). Harga minyak menguat terbatas setelah membukukan akumulasi penurunan lebih dari 9% dalam dalam tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Winarni

4 Mei 2023 - 15.42

Data

Harga minyak mentah dunia sedikit pulih pada perdagangan Kamis petang (4/5). Harga minyak menguat terbatas setelah membukukan akumulasi penurunan lebih dari 9% dalam dalam tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Meskipun menguat, tetapi kekhawatiran permintaan di konsumen utama masih membayangi pergerakan pasar minyak. Hal itu bahkan menutupi sinyal bahwa AS dapat menghentikan kenaikan suku bunganya lebih lanjut.

Pada perdagangan Kamis (4/5) pukul 15.10 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2023 menguat 0,55% menjadi US$68,98 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli 2023 menguat 1,04% ke level US$72,93 per barel di London ICE Futures Exchange.

Kekhawatiran permintaan China masih membayangi laju pergerakan harga minyak setelah survei sektor swasta menunjukkan bahwa aktivitas pabrik secara tak terduga turun pada April seiring dengan melemahnya permintaan domestik.

Adapun pada pekan ini harga minyak telah jatuh di tengah tanda-tanda pertumbuhan manufaktur yang lemah di importir minyak terbesar dunia, China.

Sementara itu, pasar juga tengah mencermati keputusah The Fed yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pekan ini, tetapi memberi sinyak akan menghentikan kenaikan lebih lanjut untuk memberikan waktu kepada pejabat untuk menilai dampak dari kegagalan bank baru-baru ini serta menunggu kejelasan atas perselisihan terkait menaikkan plafon utang AS.

Kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps membuat suku bunga AS naik ke level tertinggi sejak 2007. Meskipun telah sesuai dengan perkiraan pasar, tetapi pasar khawatir hal ini dapat mengancam pertumbuhan ekonomi di masa depan dan berdampak pada permintaan harga minyak.

Adapun Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia atau OPEC+, memulai pengurangan produksi sekitar 1,16 juta barel per hari awal bulan ini. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong pergerakan harga minyak ke depan.

(Baca: Jelang Keputusan The Fed, Harga Minyak Lanjutkan Koreksi)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags