Investing

Komoditas

Tembaga

perdagangan

Harga tembaga masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (29/11) pukul 11.50 WIB. Tercatat,&nbsp;harga tembaga menurun 0,21% ke level US$9.561,50/ton. <iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/7981032/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Pelemahan itu terjadi lantaran adanya sentimen negatif &nbsp;dari munculnya Covid-19 varian Omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan itu sebagai varian yang mengkhawatirkan (variant of concern/VoC) lantaran punya tingkat penularan lebih tinggi. Diketahui, Omicron telah masuk ke 12 negara, termasuk Australia, Inggris, Kanada, Jerman, dan Hong Kong.&nbsp;Hal tersebut pun membuat para investor cemas karena dikhawatirkan mengganggu pemulihan ekonomi yang tengah berjalan.&nbsp;Selain itu, persediaan tembaga di&nbsp;London Metal Exchange (LME) per 29 November 2021 tercatat 80.075 ton.&nbsp;&nbsp;Jumlah tersebut turun 68,57% dari stok tertingginya pada Agustus 2021. Rata-rata persediaan tembaga tercatat sebanyak 101.750 ton atau turun 43,06% dari bulan sebelumnya.&nbsp;

Harga tembaga masih melanjutkan pelemahannya karena adanya sentimen negatif  dari Covid-19 varian Omicron dan persediaannya yang rendah.

Varian Baru Corona Omicron Bikin Harga Tembaga Merosot