Waropen menjadi kabupaten/kota dengan konsumsi minyak goreng per kapita terbesar di Indonesia pada 2021. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kabupaten yang terletak di Papua tersebut memiliki konsumsi minyak goreng per kapita sebesar 0,393 liter setiap minggu.
Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau berada di urutan kedua dengan konsumsi minyak goreng per kapita sebesar 0,36 liter seminggu. Kemudian, konsumsi minyak goreng per kapita setiap minggunya di Kabupaten Puncak, Papua dan Kota Sungai Penuh, Jambi masing-masing sebesar 0,357 liter dan 0,353 liter.
Urutan berikutnya ditempati Kabupaten Kerinci, Jambi dengan konsumsi minyak goreng per kapita sebesar 0,344 liter per minggu. Di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, konsumsi minyak goreng per kapita sebesar 0,335 liter per minggu.
Konsumsi minyak goreng per kapita di Kabupaten Pelalawan, Riau sebesar 0,331 liter setiap minggu. Sementara, Kabupaten Pringsewu berada di urutan kedelapan dengan konsumsi minyak goreng per kapita sebesar 0,33 liter setiap minggu.
Karena ada krisis minyak goreng, warga di delapan kota/kabupaten tersebut disarankan untuk mencari alternatif penggantinya. Salah satu yang bisa dipilih adalah minyak kelapa.
Pasalnya, hasil survei Jakpat menunjukkan bahwa minyak tersebut dipilih oleh 73% responden di seluruh Indonesia. Ada pula 63% responden menggunakan margarin sebagai pengganti minyak sawit.
Kemudian, 42% responden memakai minyak zaitun sebagai alternatif. Persentase responden yang memilih mentega dan minyak jagung sebagai alternatif masing-masing 29% dan 27%.
Sebanyak 24% responden mengganti minyak sawit dengan minyak wijen. Sebanyak 20% responden memakai minyak kanola sebagai alternatif. Sedangkan, 18% responden memilih minyak bunga matahari sebagai substitusi minyak sawit.