Sepanjang kuartal II/2022, rata-rata emiten perbankan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia cukup gencar dalam menyalurkan jumlah kreditnya. Jumlahnya secara rata-rata pun meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.
Berdasarkan data yang dihimpun Dataindonesia.id, dari 47 emiten bank yang terdaftar di BEI, ada tiga emiten yang masih belum merilis laporan keuangan kuartal II/2022 yakni PT Bank Bisnis International Tbk. (BBSI), PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), dan PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA).
Per Juni 2022, dari 44 emiten perbankan yang telah mempublikasikan kinerja usahanya terpantau mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit hingga 51,96% secara tahunan (yoy). Sementara itu, jika melihat delapan besar emiten perbankan yang memberikan kredit tertinggi, rata-rata mencetak kenaikan 10,03% (yoy).
Di urutan teratas, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) memimpin dengan kredit yang diberikan sepanjang paruh pertama tahun ini mencapai Rp1.003,62 triliun. Kredit yang diberikan oleh BBRI ini lebih tinggi 10,04% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang senilai Rp912,08 triliun. Penyaluran kredit BBRI pun diiringi dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross yang terjaga pada level 3,32%.
Setelah BBRI, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) berada di posisi kedua dengan jumlah penyaluran kredit sebanyak Rp891,12 triliun atau meningkat 10,67% (yoy) dari sebelumnya Rp805,2 triliun. Rasio NPL gross BMRI per Juni 2022 juga terjaga di level 2,47%.
Kemudian PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) terpantau memberikan kredit sejumlah Rp656,87 triliun. Nilai tersebut naik 13,27% (yoy) dari semula Rp579,91 triliun. Dari delapan emiten bank dengan penyaluran kredit terbesar, BBCA mencatat pertumbuhan tertinggi secara tahunan. Adapun rasio NPL gross BBCA berada pada level 2,21%.
Di bawah BBCA, terdapat PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang menyalurkan kredit sebesar Rp616,61 triliun. Angka tersebut juga bertumbuh 8,45% (yoy) dibandingkan sebelumnya Rp568,54 triliun. Penyaluran kredit BBNI ini diiringi NPL gross yang tercatat di level 3,16%.
Berikutnya adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) yang jumlah kreditnya tumbuh 7,61% (yoy) menjadi Rp286,15 triliun dari sebelumnya senilai Rp265,91 triliun. Adapun rasio NPL gross BBTN berada di angka 3,54%.
Posisi selanjutnya ditempati oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) dengan jumlah kredit Rp184,71 triliun atau naik 8,53% (yoy). Lalu ada PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) yang menyalurkan kredit sebesar Rp138,11 triliun atau meningkat 10,03% (yoy) dan PT Bank Permata Tbk. (BNLI) yang memberikan kredit sejumlah Rp134,67 triliun atau tumbuh 11,63% (yoy).
(Baca: Penyaluran Kredit ke UMKM Capai Rp1.220 Triliun pada Juli 2022)