Bursa Efek Indonesia

aksi korporasi

Saham

pasar saham

Buy Back

.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11568115/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Sepanjang Januari hingga Oktober 2022 setidaknya ada 16 <a href="https://dataindonesia.id/tags/emiten" rel="noopener noreferrer" target="_self">emiten</a> yang melakukan aksi pembelian kembali atau buyback saham yang telah beredar di publik. Periode pembelian kembali saham hanya dapat dilakukan maksimal tiga bulan sejak perseroan menyampaikan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia.Jika melebihi batas waktu tersebut, perseroan harus kembali menyampaikan informasi kepada BEI untuk perpanjangan periode buyback&nbsp;saham dengan batas maksimal perpanjangan selama tiga bulan sejak tanggal pelaporan. Adapun, perpanjangan periode dapat dilakukan lebih dari satu kali.Berdasarkan data yang dihimpun oleh DataIndonesia.id,&nbsp;deretan emiten besar turut meramaikan aksi buyback sepanjang tahun berjalan 2022 seperti PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. (BBRI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).Jika melihat dari nominalnya, PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadi emiten yang memiliki rencana anggaran nilai buyback terbesar yakni sebanyak-banyaknya mencapai Rp5 triliun. Tujuan utama perseroan buyback saham adalah untuk mengerek harga saham perseroan.Adapun, pembelian kembali saham UNTR dilakukan secara bertahap untuk periode 3 bulan terhitung sejak 13 Juli 2022 hingga 12 Oktober 2022. Kemudian, perseroan melakukan perpanjangan periode buyback&nbsp;dari 12 Oktober 2022 hingga 11 Januari 2023.Selanjutnya, ada emiten sektor energi yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dengan anggaran nilai buyback saham terbesar kedua yakni sebanyak-banyaknya Rp4 triliun. Periode pelaksaan aksi korporasi tersebut awalnya dilaksanakan pada 28 September 2021 hingga 26 Desember 2021. Namun aksi korporasi tersebut terus diperpanjang setiap tiga bulan. Kini, periode buyback&nbsp;saham ADRO telah masuk masa perpanjangan keempat yakni 16 September 2022 sampai 16 Desember 2022.Di posisi ketiga ada PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. (BBRI) dengan anggaran nilai buyback mencapai Rp3 triliun dengan tanggal pelaksaan 1 Maret 2022 &ndash; 31 Agustus 2023. Tujuan utama perseroan melakukan buyback adalah untuk program kepemilikan saham bagi para pekerja BRI sehingga lebih meningkatkan motivasi pekerja yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan secara berkelanjutan.Sama seperti BRI, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) juga tercatat memiliki anggaran rencana buyback&nbsp;saham senilai Rp3 triliun dengan periode pelaksanaan pada 6 Desember 2021 &ndash; 6 Desember 2022. Tujuan utama perseroan melakukan buyback agar dapat memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor.Di posisi ke lima ada emiten sektor infrastruktur yaitu PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dengan anggaran rencana nilai buyback Rp2 triliun. Periode pelaksanaan aksi korporasi tersebut adalah 25 Juli 2022 &ndash; 12 Januari 2023. Adapun tujuan utama korporasi melakukan aksi buyback saham yakni agar dapat menjaga stabilitas harga saham di masa mendatang.Kemudian, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) ada diperingkat keenam dengan anggaran nilai buyback sebanyak-banyaknya Rp1 triliun dengan masa pelaksanaan 6 Juni 2022 &ndash; 5 Desember 2023. Tujuan LPPF melakukan buyback adalah untuk meningkatkan nilai pasar perseroan.Di posisi ketujuh ada PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dengan anggaran nilai buyback mencapai Rp600 miliar yang dilaksanakan pada 25 Mei &ndash; 8 Juni 2022. Tujuan utama buyback saham MDKA yaitu untuk memberi fleksibilitas yang memungkinkan perusahaan menjaga stabilitas harga saham jika harga tersebut tidak mencerminkan nilai atau kinerja yang sebenarnya.Terakhir, di posisi delapan besar ada PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) dengan anggaran buyback sebanyak-banyaknya Rp473,55 miliar. Pelaksanaan periode buyback dilakukan sejak 7 Maret 2022 hingga 7 Desember 2022. Adapun tujuan perseroan dari aksi buyback adalah untuk menjaga harga saham perseroan di pasar dengan meningkatkan kepemilikan saham perseroan.&nbsp;Berikut rincian daftar emiten yang melaksanakan buyback saham periode Januari &ndash; Oktober 2022:<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11568076/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Sebagaimana diketahui, buyback saham merupakan aksi korporasi yang dilakukan perusahaan berupa pembelian kembali saham yang telah beredar di publik. Buyback saham biasanya dilakukan agar jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan tersebut berkurang sehingga likuiditasnya dapat tetap terjaga.Buyback saham dapat dilakukan oleh perusahaan dengan cara membeli perusahaannya sendiri dari publik. Ada beberapa tujuan buyback saham diantaranya untuk mengurangi saham yang beredar, mengembangkan rasio keuangan, mempersiapkan cadangan modal, serta antisipasi penurunan harga saham.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/8-emiten-peraup-dana-right-issue-terbesar-hingga-september-2022" rel="noopener noreferrer" target="_self">8 Emiten Peraup Dana Right Issue Terbesar hingga September 2022</a>)</blockquote>

Sepanjang Januari – Oktober 2022 terdapat 16 emiten yang melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang beredar. PT United Tractors Tbk. (UNTR) tercatat menjadi emiten dengan anggaran nilai buyback tersebesar mencapai Rp5 triliun. Selain UNTR, adapula ADRO, BBRI, INTP, TBIG dan emiten lainnya.

8 Emiten dengan Anggaran Buyback Saham Terbesar per Oktober 2022