Sepanjang tahun berjalan 2022 atau secara year-to-date hingga penutupan perdagangan bursa Selasa (13/9), terpantau saham-saham emiten perbankan umumnya mengalami koreksi. Bahkan secara rata-rata mencatat pertumbuhan yang negatif. Meski demikian beberapa emiten masih mampu mencetak kenaikan yang cukup signifikan sepanjang 2022.
Tercatat dari 47 saham emiten bank, sebanyak 36 saham mengalami koreksi, satu saham stagnan, dan 10 saham lainnya menguat selama 2022. Dataindonesia.id merangkum 8 emiten perbankan yang berhasil membukukan kenaikan harga saham tertinggi sepanjang 2022.
Terpantau saham PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau yang biasa dikenal Panin Bank memimpin dengan kenaikan tajam harga saham mencapai 164,94% (ytd) menyentuh level 2.040. Pada akhir perdagangan tahun 2021, saham PNBN tercatat bertengger pada level 770.
Kenaikan harga saham PNBN tersebut terjadi sejak Sumitomo Mitsui dikabarkan mendekati PNBN pada 22 Agustus 2022 lalu. Kabar tersebut kemudian membuat saham PNBN reli sepanjang 22–25 Agustus 2022. Diisukan Sumitomo Mitsui akan bersaing dengan Mitsubishi UF Financial Group Inc. (MUFG) untuk menjadi pengendali saham PNBN.
Mengekor saham PNBN, saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turut melonjak 34,52% (ytd) menuju 9.450. Disusul di belakangnya, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang harga sahamnya terkerek 32,96% (ytd) ke harga 8.975. Lalu diikuti saham PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) yang naik 18,66% (ytd) menuju level 795, dan saham PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) dengan yang terapresiasi 17,10% (ytd) ke level 1.130.
Posisi selanjutnya adalah saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang mencatat return 16,78% (ytd) ke posisi harga 8.525. Setelah itu ada juga saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) yang menguat sebesar 15,32% (ytd) menjadi 2.710 dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dengan penguatan saham 11,44% (ytd) menuju level 4.580.