PT Astra International Tbk. (ASII) berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp14,98 triliun hingga kuartal III-2021. Nilai itu tumbuh 6,68% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp14,04 triliun.
Laba bersih perusahaan induk grup Astra itu ditopang pendapatan perseroan yang sebesar Rp167,40 triliun. Angkanya juga tumbuh 28,43% dari sembilan bulan tahun lalu yang mencapai Rp130,35 triliun.
Pendapatan perseroan berasal dari segmen penjualan barang, jasa dan sewa, jasa keuangan. Segmen penjualan barang masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 69,27% terhadap total pendapatan.
Segmen ini mempu membukukan pendapatan mencapai Rp115,95 triliun atau tumbuh 37,32% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp84,45 triliun.
Kemudian, pendapatan segmen jasa dan sewa tumbuh 8,87% dari Rp30,59 triliun menjadi Rp33,30 triliun. Sedangkan, segmen jasa keuangan mencatatkan pendapatan sebesar Rp18,14 triliun, tumbuh 18,44% dibandingkan sebelumnya Rp15,32 triliun.
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan diselesaikan tercatat sebesar Rp146,95 triliun, tumbuh 30,20% lebih tinggi dari sebelumnya Rp112,86 triliun. Pendapatan yang berasal dari sumber lainnya sebesar Rp20,45 triliun atau tumbuh 16,98% dari tahun lalu senilai Rp17,48 triliun.
Sementara itu, besarnya laba per saham dasar dan dilusian sebesar Rp370 rupiah. Angka ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya Rp347 rupiah.
Adapun, total aset perseroan tercatat sebesar Rp362,22 triliun. Nilai itu naik 7,10% dari posisi akhir 2020 (year to date/ytd) yang sebesar Rp338,20 triliun.
Liabilitas ASII juga mengalami kenaikan 6.94% (ytd) dari Rp142,749 triliun menjadi Rp152,66 triliun. Sementara, ekuitas perseroan meningkat 7,2% dari Rp195,45 triliun menjadi Rp 209,56 triliun.