PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau yang lebih dikenal sebagai Bank BJB berhasil mencetak performa apik sepanjang 2021. Ini salah satunya terlihat laba bersih tahun berjalan perseroan yang mencapai Rp2,01 triliun.
Nilai itu tumbuh 19,75% dibandingkan pada tahun sebelumnya (year on year/yoy) yang sebesar Rp1,68 triliun. Kenaikan laba bersih Bank BJB ditopang oleh pendapatan bunga bank yang meningkat 4,75% (yoy) dari Rp11,87 triliun menjadi Rp12,44 triliun.
Pendapatan bunga tersebut terutama bersumber dari kanal digital dan pencadangan yang lebih solid untuk memperkuat neraca keuangan bank. Selain itu, beban bunga bank menyusut hingga 13,11% (yoy) dari Rp5,77 triliun menjadi Rp5,02 triliun.
Kredit yang disalurkan bank juga bertumbuh 7,12% (yoy) dari tahun Rp89,10 triliun menjadi Rp95,44 triliun. Pertumbuhan kredit dimotori dari segmen konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.
Lalu, total aset Bank BJB juga tumbuh signifikan 11,88% (yoy) dari Rp133,56 triliun menjadi Rp149,42 triliun pada 2021. Angkanya menjadi yang terbesar di antara BPD di Indonesia.
Lebih lanjut, total dana pihak ketiga (DPK) bank juga meningkat 14% (yoy) dari Rp99,56 triliun menjadi Rp113,5 triliun. Pertumbuhan DPK itu diikuti biaya dana yang semakin efisien, tecermin dari semakin rendahnya cost of fund.
Manajemen Bank BJB menjealskan, pihaknya tengah fokus mengembangkan pola perbankan hybrid. Pasalnya, sistem daring dan luring diyakini mampu menjadi kekuatan yang solid jika dijalankan secara bersamaan.
Terlebih, Bank BJB memiliki basis nasabah yang erat budayanya, baik dengan on counter konvensional maupun nasabah yang menggunakan digital experience melalui kanal elektronik.
(Baca: Provident Agro Raih Penjualan hingga Rp316 Miliar pada 2021)