PT Bank Permata Tbk. (BNLI) secara individual meraih laba bersih senilai Rp1,43 triliun pada kuartal II/2022. Jumlah itu meningkat 71,49% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp833,41 miliar.
Kenaikan laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bunga yang dicapai Bank Permata sebesar 1,51% (yoy) dari Rp6,03 triliun menjadi Rp6,12 triliun. Beban bunga pun terlihat menyusut 9,71% (yoy) dari Rp2,01 triliun menjadi Rp1,82 triliun.
Oleh karena itu, pendapatan bunga bersih bank terkerek 7,14% dari Rp4,01 triliun menjadi Rp4,30 triliun. Laba operasional perusahaan pun melejit 77,77% (yoy) menjadi Rp1,84 triliun.
Kemudian penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Permata mencapai Rp134,67 triliun atau tumbuh 11,63% (yoy) dari sebelumnya Rp120,65 triliun. Kenaikan kredit tersebut didorong oleh segmen korporasi dan KPR yang mengalami pertumbuhan.
Bersamaan dengan naiknya jumlah kredit, perusahaan mencatatkan total aset sebesar Rp229,79 triliun. Nilai itu meningkat 7,93% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp212,91 triliun.
Sementara, jumlah penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Permata mencapai Rp171,72 triliun atau bertambah 10,31% (yoy) dari sebelumnya Rp155,67 triliun. Pencapaian ini terutama ditopang oleh kenaikan dana murah (current account saving account\CASA) sebesar 25,51% (yoy) menjadi Rp100,88 triliun.
Secara rinci, CASA berkontribusi 58,75% terhadap total DPK, di mana jumlah giro senilai Rp60,01 triliun dan tabungan sebesar Rp40,87 triliun. Sementara, jumlah deposito sebesar Rp70,84 triliun.
Bank Permata menyatakan, capaian kinerja sepanjang kuartal II/2022 dicapai berkat penguatan inovasi produk dan jasa perbankan digital. Selain itu, Bank Permata memperdalam kemitraan strategis serta menjadi bagian dari keseharian nasabah dalam melakukan transaksi keuangan.
(Baca: BSI Raup Laba Bersih Rp2,13 Triliun pada Kuartal II/2022)