BSI Raup Laba Bersih Rp2,13 Triliun pada Kuartal II/2022

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) berhasil meraup laba bersih senilai Rp2,13 triliun pada kuartal II/2022. Nilai tersebut tumbuh 41,31% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,51 triliun.

Dyah Ayu Kartika

26 Agt 2022 - 16.10

Data

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) berhasil meraup laba bersih senilai Rp2,13 triliun pada kuartal II/2022. Nilai tersebut tumbuh 41,31% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,51 triliun.

Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan penyaluran dana BSI yang meningkat 4,53% (yoy) dari Rp9,36 triliun menjadi Rp9,79 triliun. Kenaikan pendapatan yang diraih BSI juga dibarengi dengan menyusutnya beban bagi hasil sebesar 16,10% (yoy) dari Rp2,27 triliun menjadi Rp1,9 triliun.

Oleh karena itu, BSI membukukan pendapatan setelah distribusi bagi hasil mencapai Rp7,88 triliun. Jumlah itu naik 11,14% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,09 triliun.

Selanjutnya, pembiayaan BSI yang terdiri dari pembiayaan bagi hasil dan pembiayaan sewa tumbuh 22,07% (yoy) dari Rp56,62 triliun menjadi Rp69,11 triliun. Kenaikan jumlah pembiayaan tersebut turut membawa aset BSI naik 12,15% (yoy) dari Rp247,3 triliun menjadi Rp277,34 triliun.

Kinerja positif emiten bank berkode saham BRIS ini juga didukung oleh penempatan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp244,66 triliun. Jumlah itu naik 13,07% dibandingkan pada kuartal II/2021 yang sebesar Rp216,39 triliun.

Manajemen menjaelaskan proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito. Kepercayaan masyarakat terhadap tabungan BSI turut mengantarkan bank syariah tersebut ke posisi lima besar industri perbankan secara nasional. 

Tabungan wadiah menjadi salah satu produk yang diminati masyarakat karena bebas biaya administrasi bulanan, dengan ditunjang fasilitas e-banking. Dari sisi bank menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan efisiensi bagi hasil.

Raihan kinerja positif juga didukung rendahnya pembiayaan bermasala (non-performing financing/NPF) nett yang sebesar 0,74%. Sedangkan, cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 157,93%. Selain itu, BSI terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,50%. 

Di sisi lain, pengguna BSI Mobile mencapai 4,07 juta per Juni 2022 atau naik 81% (yoy). Peningkatan ini dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM, maupun internet banking

Saat ini, sebanyak 97% nasabah BSI telah beralih menggunakan e-channel. Transaksi kumulatif BSI Mobile mencapai 117,72 juta kali dan menyumbang fee based income sebesar Rp119 miliar per Juni 2022.

(Baca: CIMB Niaga Cetak Kenaikan Laba 18,85% pada Kuartal II/2022)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags