Sepanjang sembilan bulan tahun 2023, keempat bank jumbo atau yang termasuk dalam KBMI 4, tercatat membukukan kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk secara rata-rata sebesar 20,16% (year-on-year/yoy). Adapun total nilai laba keempatnya mencapai Rp135,23 triliun.
Dari sisi nominal, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) atau BRI masih menjadi bank KBMI 4 dengan perolehan laba bersih terbesar mencapai Rp43,99 triliun. Angka tersebut naik 12,35% dibandingkan periode yang sama pada 2022 yang senilai Rp39,16 triliun.
Kontributor utama BRI Group adalah kemampuan kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan DPK termasuk CASA (current account saving account) yang juga tumbuh dua digit diiringi kualias kredit yang terjaga serta fee based income yang meningkat.
Di bawah BRI, ada PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang meraup keuntungan terbesar kedua senilai Rp39,06 triliun pada kuartal III/2023. Raihan tersebut meningkat 27,44% secara tahunan (yoy) dari periode serupa pada 2022 yang senilai Rp30,65 triliun. Kinerja bottom line Bank Mandiri ikut terdorong oleh pendapatan bunga bersih bank yang tercatat sebesar Rp71,86 triliun, atau naik 12,31% (yoy).
Selanjutnya ada PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA dengan raupan laba bersih sebesar Rp36,42 triliun atau mengalami kenaikan 25,78% dari periode yang sama pada 2022 sebesar Rp28,95 triliun. Tumbuhnya laba bersih perusahaan ini juga sejalan dengan pendapatan bunga bersih Bank BCA yang terdongkrak secara tahunan 21,29% menjadi Rp55,91 triliun per akhir September 2023.
Terakhir ada PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) atau BNI yang mencetak laba bersih sebesar Rp15,75 triliun pada kuartal III/2023. Kinerja bottom line tersebut naik secara tahunan (yoy) mencapai 15,05% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp13,69 triliun. Kinerja laba bersih bank itu didukung penyaluran kredit yang terakselerasi.
(Baca: (Laporan) Resiliensi Sektor Perbankan di Tengah Dinamika Global)