BOBA

<img src="blob:http://localhost:3700/57b16e2a-7e3e-40d9-bfb7-4f048a13ee53" style="width: 300px;" class="fr-fic fr-dib">Calon emiten produsen minuman boba, PT Formosa Ingredient Factory berencana melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BOBA.Produsen produk dengan merek Boba King untuk tapioca pearls, topping jelly, popping boba, premium sauce, syrup, dan premix powder&nbsp;itu berharap bisa mencatatkan saham perdananya pada 1 November 2021 dan masuk menjadi salah satu emiten di sektor konsumer. Adapun, masa penawaran umum diharapkan terlaksana pada 22-28 Oktober 2021.Berdasarkan data prospektus, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 140 juta saham atau setara 12,11% &nbsp;dari total modal disetor dan ditempatkan penuh dengan nilai harga penawaran berkisar Rp250-Rp280 per saham. Dengan demikian, target dana&nbsp;<a href="https://www.liputan6.com/saham/read/4676178/bei-proses-ipo-24-perusahaan-14-catat-aset-di-atas-rp-250-miliar" target="_self" title="IPO ">IPO&nbsp;</a>yang diperoleh sebanyak-banyaknya Rp35 miliar - Rp39,20 miliar.Saat ini, komposisi pemegang saham Formosa Ingredient Factory terbesar dimiliki oleh Hengky Wijaya sebanyak 28,35% dan PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) sebesar 26,98%. Selanjutnya, Texture Maker Enterprise Co., Ltd memegang 25,20% saham perseroan dan empat individu lain dengan total kepemilikan 19,17%, masing-masing di bawah 7%.Namun setelah IPO nanti, porsi kepemilikan Hengky di perusahaan produsen Boba King menyusut menjadi 24,92%, KMDS sebesar 23,71%, Texture Maker Enterprise Co., Ltd memegang 22,15% saham, empat individu lain total kepemilikan 17,11% dan sisanya kepemilikan publik sebesar 12,11%.&nbsp;PENGGUNAAN DANA IPORencananya, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan untuk menambah modal kerja perseroan seperti untuk pembelian bahan baku, bahan penunjang, biaya operasional dan pemasaran. Perseroan berencana memperluas jaringan pemasaran dengan distribusi dan promosi-promosi ke berbagai daerah untuk mendukung pertumbuhan ke depannya. <iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/7782948/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Dari sisi kinerja keuangan, produsen Boba King tersebut masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga Agustus 2021. Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp46,70 miliar atau meningkat 6,45% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp43,87 miliar.&nbsp;Peningkatan tersebut ditopang dari penjualan makanan dan minuman yang pada Agustus 2021 tercatat sebesar Rp46,92 miliar. Penjualan tersebut didorong oleh meningkatnya kepercayaan pelanggan kunci perseroan.Namun demikian, laba bersih perseroan tercatat mengalami penurunan 11,51% menjadi Rp11,31 miliar dari perolehan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp12,78 miliar.&nbsp; <iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/7782915/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>&nbsp;Adapun, sepanjang 8 bulan pertama tahun ini, total aset perseroan terpantau terus meningkat menjadi Rp104,18 miliar dari posisi Desember 2020 sebesar Rp56,54 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan ekuitas dan penyusutan liabilitas.Total ekuitas perseroan pada Agustus 2021 tercatat sebesar Rp94,63 miliar naik dari Rp36,39 miliar pada akhir tahun lalu. Sementara itu, total liabilitas menyusut menjadi Rp9,55 miliar dari posisi Desember 2020 sebesar Rp20,16 miliar .PROSPEK INDUSTRIDalam prospektusnya, manajemen perseroan optimistis prospek usahanya masih akan cemerlang seiring engan serangkaian keunggulan kompetitif dan strategi yang dimiliki &nbsp;Formosa Ingredient Factory sepanjang tahun ini.&nbsp;Prospek yang positif itu juga dilihat dari produk yang dimiliki perseroan merupakan pionir dari produk Boba yang diproduksi di Indonesia serta adanya berbagai pelanggan kunci yang tersebar diseluruh Indonesia. Rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) perseroan sepanjang 2017-2020 tercatat sebesar&nbsp;203%.Selain itu, proyeksi positif itu juga melihat pangsa pasar makanan dan minuman di Indonesia cukup besar. Hal tersebut tecermin dari kontribusi makanan dan minuman terhadap PDB menurut pengeluaran yang masih sangat besar yaitu diatas 20%. Selain itu, makanan dan minuman juga merupakan salah satu industri yang cukup tahan dengan ketidakpastian perekonomian saat ini.Pada tahun ini, Formosa Ingredient Factory juga tengah mempersiapkan pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 4.000 ton menjadi 25.000 ton per tahun. Adapun rata-rata penjualan pada 2021-2025 ditargetkan bisa naik sebesar 20%. (BIRC)

Calon emiten produsen minuman boba, PT Formosa Ingredient Factory berencana melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BOBA.

IPO, Produsen Boba King Targetkan Melantai Awal November