Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Melambat pada Januari 2022

Saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan pembiayaan korporasi sebesar 13,1% pada Januari 2022. Angka tersebut melambat dari SBT pada Desember 2021 yang sebesar 17,4%.

Alif Karnadi

17 Feb 2022 - 13.58

Data

Bank Indonesia (BI) mencatat, permintaan pembiayaan korporasi melambat pada Januari 2022. Ini terlihat dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan pembiayaan korporasi yang sebesar 13,1%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 17,4%.

Pelambatan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh menurunnya permintaan pembiayaan sektor penyediaan akomodasi. Hal tersebut tecermin dari SBT yang turun dari 0,1% per Desember 2021 menjadi -0,1% pada bulan lalu.

Selain itu, pembiayaan sektor transportasi dan pergudangan juga merosot dari 1,7% menjadi minus 0,1%. Dari sektor industri pengolahan, pertumbuhannya melambat dari 4,1% menjadi 2,8%.

Penurunan kebutuhan pembiayaan ini sejalan dengan menurunnya kegiatan operasional akibat lemahnya permintaan domestik. Faktor lain yang mempengaruhi adalah meningkatnya penundaan sejumlah rencana investasi dan turunnya harga komoditas dan/atau minyak.

Adapun, kebutuhan pembiayaan mayoritas responden masih dipenuhi dari dana sendiri, yakni 51,8%. Kebutuhan pembiayaan dari pinjaman ke perbankan dalam negeri tercatat sebesar 7%.

Sumber pembiayaan yang berasal dari penambahan pinjaman/utang melalui perusahaan induk sebesar 12,3%. Ada 9,6% responden yang mengandalkan sumber pembiayaan dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.

Sebanyak 3,5% responden menjual aset tetap non-produktif sebagai sumber pembiayaan. Sedangkan, 15,8% responden meraih sumber pembiayaan dari lainnya.

(Baca: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Melambat pada November 2021)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags