Pengelola bandara di Indonesia masih mengalami kerugian pada semester I-2021. Ini terlihat dari laporan keuangan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II pada periode tersebut.
Pendapatan yang diperoleh AP I tercatat sebesar Rp1.405 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Nilai itu mengalami penurunan 36,49% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2213,64 triliun.
Seiring dengan pendapatannya yang merosot, perseroan pun membukukan rugi bersih hingga Rp1.931,03 triliun pada Januari-Juni 2021. Kerugian yang dialami AP I lebih besar 65,67% dari semester I-2020 yang sebesar Rp1.165,6 triliun.
Setali tiga uang, pendapatan AP II juga anjlok menjadi Rp2.778,4 triliun pada semester I-2021. Nilainya turun 13,69% dibandingkan pada semester I-2020 yang mencapai Rp3.219,39 triliun.
Kemudian, AP II membukukan kerugian hingga Rp1.606,31 triliun. Nilai itu juga meningkat 81,85% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp883,27 triliun.
Penurunan pendapatan dan meningkatnya kerugian AP I dan AP II lantaran pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia pada paruh pertama tahun ini. Pemerintah mengetatkan perjalanan menggunakan pesawat, baik domestik maupun internasional, demi menekan laju penularan virus corona.