Pada kuartal III/2022, PT Asuransi MSIG Indonesia terpantau mampu meraup laba bersih senilai Rp145,17 miliar. Nilai tersebut meningkat 25,11% dari periode serupa pada 2021 yang senilai Rp116,04 miliar.
Secara rinci, performa bottom line tersebut sejalan dengan pendapatan premi perusahaan yang tercatat tumbuh mencapai 68,24% (yoy) menjadi Rp1,9 triliun dari sebelumnya Rp1,13 triliun. Lalu premi neto perusahaan juga meningkat 14,25% (yoy) menjadi Rp500,05 miliar dari semula yang senilai Rp437,68 miliar.
Sementara itu, dari sisi beban klaim neto yang ditanggung perusahaan terpantau turun 5,02% (yoy) menjadi Rp138,54 miliar dari semula Rp145,87 miliar. Adapun beban underwriting MSIG Indonesia juga menyusut 3,18% (yoy) dari Rp148,56 miliar menuju nilai Rp143,84 miliar.
Perusahaan juga mencatatkan hasil investasi sebesar Rp55,32 miliar. Namun nilainya turun 0,67% (yoy) dari Rp55,7 miliar. Sementara itu jumlah beban usaha perusahaan menanjak 17,27% (yoy) menjadi Rp232,87 miliar dari sebelumnya Rp198,58 miliar. Alhasil laba usaha perusahaan tercatat naik 22,18% (yoy) mencapai Rp178,66 miliar dari Rp146,24 miliar.
Selanjutnya, total aset yang dimiliki perusahaan bertambah 5,54% dari kuartal III/2021 yang sebesar Rp4,88 triliun menjadi Rp5,15 triliun pada kuartal III/2022. Liabilitas perusahaan pun turut meningkat 7,74% (yoy) dari Rp3,83 triliun menjadi sebesar Rp4,13 triliun. Dari sisi ekuitas, perusahaan mencatatkan penurunan 2,48% (yoy) menjadi Rp1,02 triliun dibandingkan sebelumnya Rp1,05 triliun.
Sementara itu, risk based capital atau rasio solvabilitas MSIG Indonesia pada kuartal III/2022 tercatat berada pada level 241%. Angka tersebut lebih rendah dari posisi kuartal III/2021 yang berada pada level 299%. Kemudian rasio kecukupan investasi tercatat di level 264% dan rasio likuditas sebesar 128%.
(Baca: Kinerja Asuransi: Laba Avrist Assurance Melesat 74% pada Q3/2022)