PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau yang lebih dikenal dengan Bank BJB catat kinerja cemerlang sepanjang tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan 2022, BJBR mencatatkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp2,3 triliun, meningkat 13,41% dari 2021 yang senilai Rp2,03 triliun.
Penguatan bottom line Bank BJB turut didukung oleh pendapatan bunga bank yang tercatat naik 3,19% (yoy) menjadi Rp13,64 triliun dibandingkan semula yang senilai Rp13,21 triliun. Kemudian beban bunga bank terpantau menyusut 1,62% (yoy) dari Rp5,31 triliun menjadi Rp5,23 triliun.
Alhasil, pendapatan bunga bersih Bank BJB terkatrol 6,42% menjadi Rp8,41 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp7,9 triliun. Laba operasional yang diraih Bank BJB pun meningkat 9,86% (yoy) dari periode 2021 sebesar Rp2,6 triliun menjadi Rp2,85 triliun pada 2022.
Sepanjang 2022, kredit yang diberikan Bank BJB juga tumbuh 13,23% menjadi Rp115,76 triliun dari 2021 yang senilai Rp102,23 triliun. Kualitas kredit Bank BJB juga terjaga dengan sangat baik dimana NPL gross menjadi 1,16% dibandingkan sebelumnya 1,24%.
Sejalan dengan kenaikan jumlah kredit yang diberikan, total aset Bank BJB tumbuh 14,45% (yoy) menjadi Rp181,24 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp158,36 triliun.
Kemudian dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank BJB meningkat 7,81% menjadi Rp131,14 triliun dari periode 2021 yang berada di angka Rp121,64 triliun.
Penguatan DPK ini terutama ditopang oleh kenaikan jumlah deposito sebesar 12,27% (yoy) menjadi Rp76,43 triliun. Adapun komposisi deposito berkontribusi sebesar 58,29% terhadap total DPK.
(Baca: Kinerja Bank: Bank Permata Cetak Laba Rp2 Triliun pada 2022)