Kinerja Calon Emiten: Laba PGEO Melonjak 67% per September 2022

Calon emiten di sektor infrastruktur, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), tengah menggelar book building dalam rangka IPO pada 1-9 Februari 2023. Adapun jika melihat kinerja usahanya, anak usaha Pertamina ini membukukan lonjakan laba bersih 67,77% per September 2022 menjadi US$111,43 juta.

Dyah Ayu Kartika

1 Feb 2023 - 14.25

Data

Calon emiten di sektor infrastruktur, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) tengah menggelar masa penawaran awal atau book building dalam rangka IPO 1-9 Februari 2023. Salah satu entitas anak usaha PT Pertamina (Persero) ini berharap mendapat pernyataan efektif pada 16 Februari 2023. Adapun perseroan bergerak di bidang panas bumi itu menargetkan dapat mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari 2023.

Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham dengan nilai nominal Rp500 setiap saham, yang mewakili sebanyak-banyaknya 25% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. 

Adapun harga saham IPO yang ditawarkan kepada masyarakat dipatok antara Rp820 sampai Rp945 setiap saham. Perseroan mengincar dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp9,78 triliun dari aksi korporasi tersebut.

(Baca: Daftar Lengkap Jadwal hingga Rencana Penggunaan Dana IPO PGEO)

Sementara itu, jika melihat kinerja keuangannya, berdasarkan data yang dicantumkan pada prospektus, per September 2022 laba bersih perusahaan tercatat melonjak 67,77% menjadi US$111,43 juta dari periode yang sama pada 2021 sebesar US$66,42 juta.

Dari sisi pendapatan usaha, PGEO mencatatkan kenaikan sebesar 3,9% (yoy) menjadi US$287,4 juta dari sebelumnya US$276,61 juta. Adapun laba bruto perusahaan meningkat 16,76% (yoy) dari US$141,31 juta menjadi US$164,99 juta.

Dari sisi total aset, perusahaan mencatatkan pertumbuhan 1,96% dari US$2,4 miliar pada Desember 2021 menjadi US$2,44 miliar per September 2022. 

Pada periode yang sama, jumlah liabilitas perusahaan menyusut 3,2% menjadi US$1,13 miliar dari sebelumnya US$1,17 miliar per akhir 2021. Lalu ekuitas perusahaan juga tercatat naik 6,87% menjadi US$1,31 miliar dari US$1,23 miliar pada akhir 2021.

Dari sisi rasio-rasio usaha dan keuangan, tercatat nilai return on asset (ROA) PGEO berada pada posisi 4,6% per September 2022. Nilai ROA ini menunjukkan seberapa efektif perusahaan menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya.

Sementara, perusahaan juga mampu menghasilkan laba dari ekuitas yang dimilikinya (return on equity/ROE) sebesar 8,5% dan menghasilkan margin laba bersih (net profit margin/NPM) sebesar 38,8%.

Selanjutnya per September 2022 perusahaan juga membukukan cash ratio sebesar 0,3x pada September 2022. Hal ini menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya dengan menggunakan kas yang dimiliki.

Sementara itu, rasio utang terhadap ekuitas atau DER (debt equity ratio) yang dimiliki PGEO berada pada level 0,9x per September 2022. Angka tersebut mencerminkan total liabilitas perusahaan tercatat sebesar 90% dari total ekuitas yang dimiliki.

Lalu rasio interest coverage ratio (ICR) perseroan berada di angka 27,2x. ICR mencerminkan kemampuan operasional perusahaan dalam menutupi beban keuangan atau beban bunga yang dimilikinya akibat adanya pinjaman berbunga dari pihak eksternal.

(Baca: 8 Emiten Peraup Dana IPO Terbesar Januari 2023, Ada CBRE & PEVE)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags