kinerja perusahaan

INDF

<p><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/12085369/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p id="isPasted">PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan sepanjang kuartal III/2022. Emiten grup salim tersebut membukukan penjualan yang positif pada periode tersebut, tetapi tidak diikuti dengan laju pertumbuhan laba bersih sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.</p><p>Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2022, INDF mencatatkan laba bersih Rp4,65 triliun. Realisasi tersebut menyusut 14,11% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu Rp5,41 triliun. Hal tersebut pun ikut menggerus laba per saham perseroan sebesar 14,12% (yoy) menjadi Rp529 per saham dari sebelumnya Rp616 per saham.</p><p>Kendati demikian, sepanjang kuartal III/2022 emiten produsen Indomie tersebut masih mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 11,01% menjadi Rp80,82 triliun dari sebelumnya Rp72,81 triliun. Berdasarkan segmen bisnis, penjualan INDF ditopang terutama dari segmen produk konsumen bermerek sebesar Rp48,91 triliun. Nilai tersebut tumbuh 15,57% (yoy) dari sebelumnya Rp42,32 triliun.</p><p>Lalu dari segmen bogasari tumbuh 25,64% (yoy) menjadi Rp23,34 triliun dari sebelumnya Rp18,58 triliun. Sementara itu, segmen agribisnis mengalami penyusutan 12,48% (yoy) menjadi Rp12,30 triliun dari sebelumnya Rp14,05 triliun. Adapun segmen distribusi mengalami pertumbuhan 10,22% (yoy) menjadi Rp4,27 triliun dari sebelumnya Rp3,87 triliun.</p><p><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/12085374/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p id="isPasted">Seiring dengan naiknya penjualan perseroan, beban pokok penjulan pun ikut meningkat, bahkan sedikit lebih tinggi yakni 14,34% (yoy) menjadi Rp55,74 triliun dari sebelumnya Rp48,75 triliun. Hal itu membuat laba bruto INDF tumbuh tipis 4,24% (yoy) dari sebelumnya Rp24,06 triliun menjadi Rp25,08 triliun.</p><p>Sementara itu, beban penjualan dan distribusi tercatat meningkat 3,10% (yoy) menjadi Rp8,01 triliun dari sebelumnya Rp7,77 triliun. Namun, beban umum dan administrasi INDF berhasil ditekan 13,20% (yoy) menjadi Rp3,62 triliun dari sebelumnya Rp4,17 triliun. &nbsp;</p><p>Pada kuartal III/2022, perseroan juga tercatat mengalami rugi dari nilai wajar aset biologis sebesar Rp107,66 miliar dari sebelumnya pos ini menghasilkan keuntungan sebesar Rp87,27 miliar. Akan tetapi, INDF mendapatkan tambahan pendapatan dari operasi lainnya sebesar Rp1,35 triliun. Nilai tersebut melonjak 127,55% (yoy) dari sebelumnya Rp594,99 miliar.</p><p>Di sisi lain, beban operasi lain INDF mengalami penurunan 10,24% (yoy) dari sebelumnya Rp561,66 miliar menjadi Rp504,17 miliar. &nbsp;Dari posisi keuangan diatas, INDF masih membukukan laba usaha yang tumbuh 15,96% (yoy) menjadi Rp14,18 triliun dari sebelumnya Rp12,23 triliun.</p><p>Namun demikian, beban keuangan INDF melonjak hingga 167,09% (yoy) menjadi Rp5,44 triliun dari sebelumnya Rp2,04 triliun. Kenaikan beban keuangan tersebut yang turut menekan perolehan laba bersih perseroan.</p><p id="isPasted">Posisi keuangan lainnya yang penting untuk dicermati adalah kinerja arus kas. INDF mencatatkan pos penerimaan kas dari aktivitas operasi sebesar Rp7,23 triliun. Namun jumlah itu turun 16,39% (yoy) dari sebelumnya Rp8,63 triliun.</p><p>Hal ini berdampak pada penurunan kas dan setara kas sebesar Rp2,99 triliun dari sebelumnya mengalami kenaikan kas Rp472,51 miliar. Kendati saldo kas pada akhir periode masih bisa tertolong dengan besarnya saldo kas diawal periode yang sebesar Rp29,48 triliun.</p><p>Hal tersebut membuat saldo kas diakhir periode September masih tumbuh 48,82% (yoy) menjadi Rp26,49 triliun dari sebelumnya Rp17,80 triliun.</p><p><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/12085360/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p id="isPasted">Beralih ke pos selanjutnya, total aset INDF sepanjang kuartal III/2022 mengalami kenaikan 6,75% (yoy) menjadi Rp183,74 &nbsp;triliun dari sebelumnya Rp172,13 triliun. Secara rinci, jumlah aset lancar tercatat Rp57,97 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp125,78 triliun.</p><p>Adapun, total liabilitas INDF naik 4,09% (yoy) menjadi Rp92,81 triliun dari sebelumnya Rp89,17 triliun. Secara rinci, liabilitas jangka pendek tercatat Rp36,92 triliun dan liabilitas jangka panjang tercatat Rp55,90 triliun. Sedangkan posisi ekuitas berada di nilai Rp51,72 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 14,13% (yoy) dari sebelumnya Rp45,32 triliun.</p><p><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/12085574/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p>Dari sisi pembagian dividen, perseroan termasuk emiten yang loyal menebar keuntungan dalam bentuk dividen kepada para investornya. Terakhir, untuk tahun buku 2021, INDF mebagikan dividen final senilai total Rp2,44 triliun atau setara dengan Rp278 per saham. Dividen tersebut telah dibagikan kepada para investor pada 24 Agustus 2022.</p>

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) membukukan penyusutan laba bersih sebesar 14,11% menjadi Rp4,65 triliun seiring kenaikan sejumlah beban sepanjang kuartal III/2022. Selain itu, tulisan ini menyajikan data pendapatan, harga saham, beban, arus kas, aset, liabilitas, ekuitas, hingga dividen INDF.

Kinerja Emiten: Laba INDF Tergerus 14% pada Kuartal III/2022

Tags