Bank-bank yang memiliki modal inti lebih dari Rp70 triliun atau termasuk Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4 mencatat kenaikan penyaluran kredit pada 2021. Dari empat bank yang terdaftar, rata-rata kenaikan penyaluran kredit sebesar 7,20% (yoy) dengan nilai total mencapai Rp2.973,95 triliun.
Sepanjang tahun lalu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi bank di KBMI 4 yang membukukan pertumbuhan kredit paling tinggi sebesar 8,45% dari Rp763,60 triliun menjadi Rp828,11 triliun. Struktur penyaluran kredit Bank Mandiri terutama digerakkan kredit korporasi.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berada di posisi kedua dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7,82% dari Rp575,65 triliun menjadi Rp620,64 triliun. Pertumbuhan kredit BCA dibarengi dengan perbaikan kualitas pinjaman yang didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi.
Setelahnya ada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang pertumbuhan kreditnya mencapai 7,16% dari Rp880,69 triliun menjadi Rp943,70 triliun. Meski pertumbuhannya berada di posisi ketiga, nilai penyaluran kredit BRI menjadi yang terbesar di antara bank KBMI 4 pada tahun lalu.
Adapun, pertumbuhan kredit BRI mayoritas disokong oleh kredit dari segmen mikro yang naik hingga 12,98% (yoy). Segmen konsumer menyusul lantaran tumbuh 3,97% (yoy)
Di posisi keempat ada PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang penyaluran kreditnya meningkat 5,38% dari Rp551,79 triliun menjadi Rp581,50 triliun. Mesin penggerak utama kenaikan kredit BNI selama 2021 berasal dari penyaluran di sektor business banking.